Akibatnya, situasi Braithwaite di Catalan jadi runyam. Pemain yang sudah mendapat label olok-olok "Lord" ini juga disoraki suporter, saat presentasi tim jelang laga pramusim bertajuk "Trofeo Joan Gamper" versus UNAM Pumas (Meksiko) di Stadion Nou Camp, 7 Agustus silam.
Padahal, kalau dirunut lagi, pihak yang sebenarnya lebih layak disalahkan atas transfer eks pemain Bordeaux ini adalah manajemen klub, bukan si pemain. Siapa suruh mengontrak panjang pembelian darurat?
Jika cerita Martin Braithwaite di Catalunya ternyata bisa berakhir dalam waktu dekat, mungkin ini akan jadi satu cerita transfer paling aneh dalam sejarah klub, sekaligus bukti dari seberapa parah masalah di internal Los Cules, klub yang sebelumnya kaya raya, tapi terkena krisis keuangan akibat salah urus.
Menariknya, ini juga menunjukkan, sebesar apapun sebuah klub, ia akan jadi pesakitan jika serba salah urus. Sebuah pelajaran yang sangat mahal buat Barcelona, karena kekacauan yang ada telah membuat klub terjerat hutang sampai lebih dari 1 miliar euro, dan memaksa bintang sekelas Lionel Messi hengkang. Miris.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H