Sayangnya, Ibrahimovic menjalani sebagian masa bakti di Teater Impian dengan kondisi mengalami cedera lutut parah. Sementara itu, CR7 masih ngebet pindah ke klub peserta Liga Champions, menyusul performa memble Setan Merah musim lalu.
Berangkat dari rekam jejak itu, kedatangan Casemiro jelas bukan jaminan mutlak. Alih-alih solusi instan, harganya yang mahal dan usianya yang sudah senior justru bisa menjadi satu taruhan mahal.
Di sisi lain, kedatangan pemain lulusan akademi Sao Paulo FC ini juga sedikit beraroma politis, karena terjadi pada saat keluarga Glazer berada dalam tekanan suporter. Di luar pertimbangan teknis, kedatangan Casemiro tampaknya akan coba dimanfaatkan untuk "pencitraan".
Dalam artian, lewat transfer Casemiro, keluarga Glazer akan coba menunjukkan kalau mereka masih punya komitmen buat klub, dan The Red Devils masih punya daya tarik di mata pemain bintang.
Tentu saja, satu hal yang akan jadi taruhan adalah bagaimana performa Casemiro nanti. Jika sukses, tekanan pada keluarga Glazer akan mereda dengan sendirinya. Jika ternyata malah melawak, mungkin Manchester United sudah saatnya bersaing dengan Srimulat, karena sukses membuat seorang pemenang lima gelar Liga Champions jadi pesakitan.
Casemiro, top atau flop?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H