Secara permainan, pemain asal Uruguay itu memang tampak mulai terbiasa dengan tim barunya. Tapi, mentalnya tampak belum sepenuhnya terbiasa dengan gaya main di Liga Inggris.
Terbukti, debutnya di Anfield hanya berlangsung tak sampai satu jam, setelah Nunez dikartu merah wasit. Penyebabnya, pemain nomor punggung 27 ini termakan provokasi Joachim Andersen dan menanduk pemain Crystal Palace, yang juga dikartu kuning wasit karena aksinya.
Jelas, masa pramusim yang agak toksik masih mengganggu fokus eks pemain Benfica itu. Apesnya, masalah ini justru datang saat debut sebagai starter, setelah sebelumnya dua kali tampil bagus sebagai pemain pengganti.
Di sisi lain, insiden ini juga mempertegas kemiripan dirinya dengan Edinson Cavani, senior yang juga idolanya di Timnas Uruguay. Bukan hanya dari postur tubuh atau gaya rambut, tapi juga dari sisi temperamen di lapangan.
Inilah PR yang sudah menanti The Reds, untuk membuat penyerang Nunez bisa bersinar terang. Mungkin, mereka bisa minta bantuan Luis Suarez, senior yang juga rekan setim Nunez di Timnas Uruguay.
Kebetulan, El Pistolero juga pernah bermain di Liverpool, bahkan meraih gelar top skor Liga Inggris. Jadi, ada gambaran relevan untuk sang junior.
Di lini belakang, skema pertahanan garis tinggi yang mereka peragakan masih tampak rawan terekspos, terutama oleh tim yang lihai melakukan serangan balik cepat. Jebakan offside yang coba disusun juga beberapa kali rawan jebol.
Virgil Van Dijk memang masih dalam kondisi oke. Tapi, tandemnya tidak. Joel Matip absen di pertandingan melawan Crystal Palace, Ibrahima Konate masih cedera, Joe Gomez dan Nat Philips juga tampak belum terbiasa dengan ritme di lapangan.
Dengan situasi serumit ini, Juergen Klopp jelas perlu segera memperbaiki situasi, entah dengan menambah personel baru di lini tengah, atau yang melakukan evaluasi terhadap performa tim.
Kebetulan, setelah ini The Kop akan bertandang ke Old Trafford, menghadapi Manchester United, rival bebuyutan yang sedang limbung.
Jika mampu meraih hasil positif, dan meningkatkan performa setelahnya, mungkin harapan untuk bersaing masih ada. Jika tidak, jangankan bersaing ketat lagi di pacuan gelar, bersaing di empat besar saja akan kewalahan.