Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Setelah Timnas Indonesia Batal ke EAFF

7 Agustus 2022   11:53 Diperbarui: 7 Agustus 2022   19:53 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Iwan Bule, Ketum PSSI| Dok PSSI via Kompas.com

Berhubung nasi sudah jadi bubur, PSSI kini perlu memikirkan, bagaimana cara membuat bubur ini jadi bubur ayam yang enak.

Dengan keputusan bertahan di AFF, kini PSSI perlu mulai berpikir, bagaimana cara mengejar ketertinggalan dengan Vietnam dan Thailand, plus Malaysia yang liganya sedang berkembang pesat.

Soal target prestasi, juara di Piala AFF mungkin masih akan jadi target, sebagaimana diharapkan publik sepak bola nasional di hampir setiap edisinya.

Alasan ini jugalah, yang mungkin jadi pertimbangan Indonesia bertahan di AFF. Bagaimanapun, pergi dengan cap olokan "Eternal Runner-up" alias Runner-up Abadi, khususnya dari sebagian suporter Thailand dan Vietnam jelas tidak mengenakan.

Tapi, PSSI kini mulai perlu berpikir ke depan, bukan hanya berpikir sebatas di kawasan ASEAN. Kalau ruang lingkupnya hanya berhenti di situ, sulit untuk bisa lebih baik, karena dalam hal sepak bola, kawasan ASEAN bisa dibilang cukup tertinggal di Asia.

Jika situasinya seperti di Asia Selatan, dimana kriket jadi olahraga populer, ketertinggalan mungkin masih bisa diterima. Masalahnya, jika masyarakatnya gila bola, tapi prestasi Timnas sepak bolanya masih tertinggal, berarti ada yang salah.

Dengan peringkat FIFA Tim Garuda, yang saat ini bahkan masih belum masuk 150 besar dunia, masih banyak PR yang harus dibenahi PSSI, khususnya dalam hal meningkatkan kualitas tata kelola sepak bola nasional.

Jika PSSI memang serius dan punya komitmen untuk lebih baik, seharusnya mereka tidak berlarut-larut dalam kegaduhan belakangan ini. Apapun keputusannya, yang penting PSSI dan pihak terkait bisa konsekuen dan benar-benar ingin maju.

Jika tidak, mau pindah ke OFC (Oseania), CAF (Konfederasi Sepakbola Afrika), CONMEBOL (Amerika Selatan) atau UEFA sekalipun, sepak bola nasional akan tetap jadi bahan dagelan. 

Kelucuannya bisa membuat pelawak paling jenius sekalipun akan merasa minder, saking banyaknya kekonyolan yang mampu membuat banyak orang tertawa terbahak-bahak.

Selama tidak ada perbaikan berarti, selama itu pula momen berkumandangnya lagu kebangsaan "Indonesia Raya" jelang kick off masih akan jadi momen paling keren, setiap kali Tim Garuda bertanding.

Selebihnya, Que Sera Sera, Whatever will be, will be.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun