Di sepak bola Eropa, tak banyak pemain asal Asia yang bisa berpetualang di beberapa klub dalam satu liga, khususnya jika liga itu termasuk dalam kategori liga top Eropa. Salah satu pemain yang beruntung bisa mendapat pengalaman itu adalah Takefusa Kubo.
Pemain asal Jepang ini mencatat pengalaman unik di La Liga Spanyol, karena sudah berpetualang di beberapa klub di sana, bahkan sejak level junior.
Kisah Kubo dan klub negeri Matador dimulai sejak tahun 2011, kala dirinya bergabung dengan akademi La Masia milik Barcelona, setelah sebelumnya memperkuat akademi Tokyo Verdy dan Kawasaki Frontale.
Bersama Ansu Fati yang kini memperkuat tim senior Barcelona, pemain kelahiran 4 Juni 2001 ini dipandang punya prospek cerah. Bahkan, julukan "Messi dari Jepang" pun sempat disandang, karena kemampuan olah bolanya tergolong istimewa.
Sayang, kiprahnya di La Masia terpaksa harus berakhir dini tahun 2015. Penyebabnya, Barca mendapat sanksi FIFA akibat merekrut pemain asing di bawah umur secara ilegal.
Akademi La Masia pun dibubarkan sementara, dan para pemain (khususnya dari luar Spanyol) terpaksa dilepas. Kalaupun bertahan, mereka dijatuhi larangan bermain di Barcelona sampai usianya genap 18 tahun.
Selain Kubo, ada Lee Seung Woo (Korea Selatan) yang sempat mencicipi akademi La Masia dan dijuluki "Messi dari Korea Selatan", tapi juga terdampak sanksi FIFA yang dijatuhkan kepada Barcelona.
Berbeda dengan Kubo, pemain yang kini berusia 24 tahun itu sempat membuat debut di tim B dan menjalani kiprah singkat di liga Italia, Belgia dan Portugal, sebelum akhirnya pulang ke Korea Selatan dan membela Suwon FC tahun 2022.
Kembali ke Kubo. Setelah dilepas Barca, ia berlabuh di FC Tokyo pada tahun 2015, dan langsung berkembang pesat di sana.
Terbukti, debut di tim senior di kasta tertinggi Liga Jepang sudah dibuat saat usianya belum genap 16 tahun tahun 2017. Di tahun yang sama, namanya juga masuk daftar skuad Timnas Jepang di Piala Dunia U-20, sebelum akhirnya ikut ambil bagian dalam kampanye Samurai Biru di Copa America 2019.