Dalam bayangan saya, dia pasti cukup memahami perilaku orang Korea Selatan saat berkirim pesan. Maklum, dia adalah seorang penggemar K-Pop dan K-Drama, yang kebetulan juga pernah ikut program pertukaran pelajar di sana.
Ternyata, langkah ini tepat. Hasilnya bahkan jauh lebih baik dari bayangan awal saya.
Tanpa basa-basi, layaknya "emak-emak" pada umumnya, segera setelah diamati, teman saya ini lalu memastikan, kalau sang eonni adalah scammer. Penyebabnya, meski mengaku dari Korea Selatan, nyaris tak ada followers nya yang berasal dari sana. Kebanyakan malah berasal dari Malaysia.
Ternyata, ini memang salah satu ciri scammer di Instagram. Lucunya, teman saya ini lalu bercerita, dia juga pernah beberapa kali mendapat pesan dari scammer, seperti yang saya alami, tapi dalam versi pria, termasuk dari oppa Korea, yang tentu saja dicuekinya mentah-mentah. Satu kebetulan yang tidak disangka-sangka.
Kebetulan ini menjadi sedikit lucu buat saya, karena saya justru mendapat sudut pandang ganda. Scammer ternyata biasa menyasar pria atau wanita yang kelihatan "good looking", setidaknya menurut versi mereka.
Alhasil, segera setelah berterima kasih kepada teman saya, saya langsung memblokir dan me-report akun si scammer. Beres sudah. Tapi, terselip sedikit rasa geli di hati saya, karena label "good looking" ternyata masih punya sisi relatif.
Saya sebut demikian, karena jika label "good looking" dikaitkan dengan teman saya, itu memang masuk akal. Dia orang yang cantik, cerdas dan gaul.
Tentu saja itu lumayan jomplang, jika dibandingkan dengan saya yang secara fisik berkebutuhan khusus dan hanya mencukur kumis atau cuci muka untuk merawat wajah. Inilah yang membuat saya tertawa dalam hati.
Pada akhirnya, terlepas dari "good looking" atau tidak, scammer memang bisa menyasar siapa saja. Sebagus apapun sistem keamanan internetnya, kita tetap harus waspada.
Karena, seperti kata Bang Napi, "Kejahatan tidak hanya datang hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H