Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Saat Saya Bertemu "Scammer" di Instagram

14 Juli 2022   00:36 Diperbarui: 14 Juli 2022   00:43 3845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam bayangan saya, dia pasti cukup memahami perilaku orang Korea Selatan saat berkirim pesan. Maklum, dia adalah seorang penggemar K-Pop dan K-Drama, yang kebetulan juga pernah ikut program pertukaran pelajar di sana.

Ternyata, langkah ini tepat. Hasilnya bahkan jauh lebih baik dari bayangan awal saya.

Tanpa basa-basi, layaknya "emak-emak" pada umumnya, segera setelah diamati, teman saya ini lalu memastikan, kalau sang eonni adalah scammer. Penyebabnya, meski mengaku dari Korea Selatan, nyaris tak ada followers nya yang berasal dari sana. Kebanyakan malah berasal dari Malaysia.

Ternyata, ini memang salah satu ciri scammer di Instagram. Lucunya, teman saya ini lalu bercerita, dia juga pernah beberapa kali mendapat pesan dari scammer, seperti yang saya alami, tapi dalam versi pria, termasuk dari oppa Korea, yang tentu saja dicuekinya mentah-mentah. Satu kebetulan yang tidak disangka-sangka.

Kebetulan ini menjadi sedikit lucu buat saya, karena saya justru mendapat sudut pandang ganda. Scammer ternyata biasa menyasar pria atau wanita yang kelihatan "good looking", setidaknya menurut versi mereka.

Alhasil, segera setelah berterima kasih kepada teman saya, saya langsung memblokir dan me-report akun si scammer. Beres sudah. Tapi, terselip sedikit rasa geli di hati saya, karena label "good looking" ternyata masih punya sisi relatif.

Saya sebut demikian, karena jika label "good looking" dikaitkan dengan teman saya, itu memang masuk akal. Dia orang yang cantik, cerdas dan gaul.

Tentu saja itu lumayan jomplang, jika dibandingkan dengan saya yang secara fisik berkebutuhan khusus dan hanya mencukur kumis atau cuci muka untuk merawat wajah. Inilah yang membuat saya tertawa dalam hati.

Pada akhirnya, terlepas dari "good looking" atau tidak, scammer memang bisa menyasar siapa saja. Sebagus apapun sistem keamanan internetnya, kita tetap harus waspada.

Karena, seperti kata Bang Napi, "Kejahatan tidak hanya datang hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun