Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia, Skenario Gagal dan Peluang yang Tersisa

12 Juni 2022   05:57 Diperbarui: 12 Juni 2022   06:17 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekalahan 0-1 atas Jordania membuat Timnas Indonesia dituntut menang atas Nepal di laga penutup (Kompas.com)

Dalam beberapa hari terakhir, euforia menjadi satu warna dominan, seturut kemenangan 2-1 Timnas Indonesia atas Kuwait di laga perdana Kualifikasi Piala Asia 2023, Rabu (6/8) lalu. Tak heran, optimisme muncul jelang menghadapi Jordania, Minggu (12/6, dinihari WIB).

Kebetulan, Jordania punya tipikal permainan mirip dengan Kuwait, dan juga berasal dari Timur Tengah. Jadi, ada harapan untuk minimal mencuri poin bahkan memang.

Saat pertandingan, skenario permainan Tim Garuda saat melawan Kuwait kembali ditampilkan. Ada tiga bek tengah dan dua bek sayap dalam paduan strategi pertahanan rapat, dan  serangan balik cepat.

Tapi, Jordania ternyata berbeda dengan Kuwait. Mereka bermain dengan variasi skema yang beragam. Jika umpan silang tak efektif, umpan-umpan lambung atau umpan terobosan pun jadi.

Ditambah lagi, tim yang sempat lolos ke play-off interkontinental Kualifikasi Piala Dunia 2014 ini mampu membuat sejumlah peluang berbahaya. Beruntung, Nadeo Argawinata tampil oke di bawah mistar.

Skor imbang tanpa gol pun bertahan sampai turun minum. Di sini, skenario seperti saat melawan Kuwait tampak berjalan sesuai rencana.

Bahkan, Saddil Ramdani dkk mampu membuat peluang beruntun di akhir babak pertama. Apes, lini belakang Jordania masih sigap mengamankan.

Tapi, Jordania rupanya sudah menyiapkan kontra strategi. Selepas jeda, mereka memukul lewat serangan cepat, yang langsung menjebol gawang Nadeo di menit ke 47.

Berawal dari umpan lambung, yang membelah pertahanan Timnas Indonesia, Mousa Mohammad Suleiman dengan leluasa mengecoh Nadeo, sebelum melepas umpan tarik yang dicocor Yazan Al-Naimat ke gawang kosong.

Tertinggal, Shin Tae-yong lalu menampilkan senjata rahasia dalam wujud lemparan jauh dari Pratama Arhan. Lemparan ke dalam rasa sepak pojok itu ternyata mampu membuat pertahanan Jordania ketar-ketir.

Masalahnya, gelombang serangan Jordania yang tak mau kasih kendor mampu membuat permainan anak didik Shin Tae-yong sulit berkembang.

Tak cukup sampai disitu, mereka juga menjadikan Pratama Arhan sebagai sasaran tembak. Bek Tokyo Verdy ini beberapa kali dilanggar keras, sampai akhirnya harus diganti dengan Alfeandra Dewangga akibat cedera.

Apa boleh buat, skenario Timnas Indonesia pun terpaksa gagal total. Timnas Indonesia bahkan hampir saja kebobolan lagi, andai Nadeo tidak menggagalkan kans tendangan penalti Jordania di menit ke 78.

Untungnya meski kalah 0-1, peluang Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 masih terbuka, dengan catatan mampu mengalahkan Nepal di pertandingan terakhir. Peluang ini sebenarnya cukup terbuka, karena wakil Asia Selatan ini kalah 0-2 dari Jordania dan 1-4 dari Kuwait.

Tapi, mereka perlu mencetak gol sebanyak mungkin tanpa kebobolan, sambil berharap Jordania dan Kuwait tidak main mata di laga terakhir. Dengan demikian, peluang lolos, minimal sebagai satu dari lima runner-up grup terbaik bisa terjaga.

Maklum, setelah pertandingan kedua kualifikasi selesai, catatan selisih gol Timnas Indonesia (0) menjadi yang paling rendah diantara enam tim runner-up grup sejauh ini.

Terlepas dari kekalahan 0-1 yang didapat Tim Merah Putih kali ini, ada kemajuan lain yang kembali hadir. Mereka mampu bertahan dengan baik dan mulai punya skema rapi saat menyerang lewat bola mati, baik dari tendangan bebas, sepak pojok maupun lemparan ke dalam.

Tentu saja, ini menjadi modal bagus menuju laga terakhir melawan Nepal nanti. Selebihnya, tinggal bagaimana respon mereka setelah kekalahan ini.

Kebetulan, kekalahan atas Jordania sudah pasti tak akan diklaim sebagai jasa PSSI seperti pertandingan sebelumnya. Jadi, ada kesempatan untuk fokus bersiap menuju laga terakhir tanpa kegaduhan.

Akankah Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun