Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Chelsea, Menyambut Era Baru

25 Mei 2022   12:20 Diperbarui: 26 Mei 2022   09:17 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya, langkah serupa juga diambil FSG saat melepas Fernando Torres (2011) dan Luis Suarez (2014). Dana besar hasil penjualan keduanya langsung digunakan, untuk membeli pemain baru.

Selain terukur dalam hal dana belanja, FSG juga dikenal biasa menggunakan data statistik, untuk menentukan pemain incaran. Dengan paduan kecermatan dan kemampuan Juergen Klopp dalam memoles pemain, efektivitas belanja The Reds belakangan semakin oke.

Paling gres, dari pendekatan ini, Si Merah baru saja mengamankan tenaga Fabio Carvalho (19). Pemain asal Portugal ini didatangkan dari Fulham dengan ongkos total 8 juta pounds, setelah ikut membantu klub kota London itu promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris.

Pendekatan ala FSG ini kebetulan juga sudah diterapkan di klub baseball Boston Red Sox, dan memang menjadi gaya umum di Amerika Serikat. Todd Boehly sendiri juga menerapkan gaya serupa, di klub baseball Los Angeles Dodgers, dimana dia menjadi salah satu pemilik.

Dengan demikian, bukan kejutan kalau gaya serupa juga akan hadir di Tim London Biru. Ada jual beli pemain dan bongkar pasang skuad, untuk orientasi jangka panjang.

Peluang terjadinya bongkar pasang skuad ini cukup terbuka, khususnya di lini belakang, yang akan ditinggal pemain senior macam Andreas Christensen (ke Barcelona) dan Antonio Rudiger (ke Real Madrid). Daftar ini berpotensi bertambah, karena Cesar Azpilicueta juga sedang didekati Barcelona, jelang kontraknya habis.

Selain karena faktor kepergian para pemain senior dan regenerasi pemain, bongkar pasang ini kemungkinan juga akan berkaitan erat dengan pengaturan struktur gaji pemain. Akan ada batasan tegas soal gaji, supaya neraca keuangan klub tidak terlalu timpang.

Di Liga Inggris, pengaturan struktur gaji pemain seperti ini sudah hadir di Liverpool. Karenanya, mereka tampak masih sangat hati-hati, terkait status perpanjangan kontrak Sadio Mane dan Mohamed Salah.

Jadi, bukan kejutan kalau Chelsea akan terlihat lebih "pelit" dibanding biasanya. Dalam hal target prestasi, tekanan tinggi khas era Roman Abramovich sepertinya juga akan ditinggalkan, karena proses dan progres akan lebih didahulukan ketimbang hasil, seperti apa yang  terjadi di Liverpool.

Tentu saja, gaya ini akan jadi satu antitesis dari gaya royal para taipan Timur Tengah di klub Eropa. Tapi, ini akan jadi penyeimbang yang bagus, karena ternyata masih ada pemilik klub yang mau memperhatikan aspek kesehatan finansial klub, berikut kemauan berproses dan berprogres.

Ketiganya akan jadi pondasi kuat, untuk mencapai prestasi di lapangan, sambil menjaga keberlanjutan klub secara keseluruhan. Di era sepak bola modern seperti sekarang, tuntutan untuk berprestasi secara instan memang membudaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun