Kapan lagi bisa mendatangkan superstar muda juara dunia modal gratisan?
Sementara itu, La Liga Spanyol melihat Mbappe bisa jadi ikon global baru buat kompetisi, sepeninggal Lionel Messi ke Paris.
Tapi, harapan itu pada akhirnya tinggal harapan. Secara dramatis, di saat-saat terakhir, lewat sebuah pertemuan khusus di Qatar, PSG mampu membalikkan situasi dan mengamankan tenaga bintang Timnas Prancis ini.
Tak tanggung-tanggung, selain mendapat kontrak baru, sang pemain juga akan lebih dilibatkan, sebagai sosok kunci dalam proyek klub, termasuk dalam hal kebijakan transfer Les Parisiens, layaknya Lionel Messi di Barcelona dulu.
Tentu saja, ini membuat Real Madrid, Madridista dan La Liga patah hati. Siapa sangka, semua angin surga dan kode-kode Mbappe ternyata cuma "prank".
Tak cukup sampai disitu, segera setelah meneken kontrak baru, Mbappe langsung mencetak hat-trick ke gawang Metz. Sebuah performa yang seperti menabur garam di atas luka patah hati Madridista, Real Madrid dan La Liga.
Situasi ini rupanya ikut membuat pihak La Liga Spanyol kesal. Mereka bahkan menyebut ini sebagai skandal, dan ingin menuntut PSG ke UEFA, karena dinilai "merusak pasar".
Padahal, PSG memang berhak menawari perpanjangan kontrak dengan tambahan klausul khusus, karena Mbappe masih terikat kontrak sebagai pemain PSG.
Dengan sokongan dana besar dari Nasser Al Khelaifi, wajar jika kubu Parc Des Princes mampu mengimbangi kekuatan finansial Real Madrid, yang sebelumnya bagai tanpa lawan
Jadi, agak aneh kalau La Liga mempersoalkan ini. Mereka agaknya lupa, dengan masalah ketimpangan distribusi hak siar liga Spanyol, yang selama ini cenderung dimonopoli Real Madrid dan Barcelona.
Terlepas dari drama-drama yang mengiringinya, kontrak baru Kylian Mbappe di PSG menghadirkan satu dimensi baru di sepak bola. Dimana, seorang pemain bintang bisa ikut berperan layaknya seorang direktur olahraga klub.