Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Shin Tae-yong: Menabur Satu "Prank" untuk Menuai Panen "Prank"?

18 Mei 2022   15:35 Diperbarui: 19 Mei 2022   00:55 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Park Hang Seo dan Shin Tae-yong (Bolasport.com)

Terkait cabor sepak bola SEA Games 2021 Vietnam, banyak teori dan skenario bermunculan, khususnya soal kiprah Timnas Indonesia. Dari sekian banyak yang muncul, skenario soal strategi "prank" menjadi satu yang populer.

Skenario ini awalnya muncul, setelah Tim Garuda Muda keok 0-3 dari Vietnam di laga perdana fase grup. Permainan tim yang terkesan seadanya jadi satu alasan, mengapa skenario strategi "prank" ini populer, layaknya teori konstipasi yang bikin perut jadi buncit.

Konon katanya, ini adalah satu trik kamuflase dari pelatih Shin Tae-yong, untuk membingungkan Timor Leste, Filipina, dan Myanmar. Seperti tank Panzer siap tembak yang menyatu dengan semak-semak, layaknya besi rongsok kiloan.

Memang benar, ketiga lawan tim asuhan Shin Tae-yong ini kena "prank" dan benar-benar kebingungan. Mereka tak punya kontra strategi sama sekali, karena terkecoh dengan penampilan bapuk Timnas saat melawan The Golden Star.

Tak ada lagi tim yang terlihat ompong dalam mencetak gol, karena apa yang dikira "kartu mati" malah sukses mengobok-obok pertahanan lawan.

Lini belakang yang kelihatannya gampang ditembus mendadak berubah drastis, karena kiper Ernando Ari dan Asnawi Mangkualam rutin diturunkan sejak laga kedua.

Buktinya langsung muncul, saat Marc Klok mendadak kesurupan Harry Maguire, dan menghadiahkan "voucher give away" penalti saat melawan Timor Leste. Untung saja, sepakan penalti lawan mampu digagalkan Ernando Ari dengan tenangnya.

Di lini serang, gol pun tampak mengalir, seperti hadiah THR di libur lebaran. Timor Leste dan Filipina dihadiahi empat gol, sementara Myanmar membawa pulang oleh-oleh tiga gol.

Dengan total mencetak 11 gol dan hanya kebobolan 5 kali, tampaknya skenario "prank" ini akan berjalan lancar. Makanya, Shin Tae-yong berani sesumbar akan bertemu lagi dengan Vietnam di final, dan menghadapi "Sunbae" (kakak senior) Si Golok Setan sekali lagi.

Skenario lolos ke final tampaknya juga akan terlihat mudah, karena di grup sebelah Malaysia berpotensi menjadi lawan. Maklum, Harimau Malaya  berpeluang juara grup, setelah mampu mengalahkan Thailand di partai pembuka.

Tapi, bukan Shin Tae-yong saja yang bisa membuat "prank". Malaysia yang kini diasuh Kim Pan Gon (Korea Selatan) ternyata juga tak mau kalah set. Begitu juga dengan Thailand, yang kalau kata Engkong Felix, akan dipakai menjegal Vietnam di semifinal, seperti di Piala AFF lalu.

Di partai pamungkas grup, Malaysia tiba-tiba mengadakan acara "open house" bagi-bagi poin dan 2 gol dengan Kamboja. Pertandingan ini memang menghasilkan 4 gol, tapi skornya imbang 2-2, bukan 4-0.

Maklum, Malaysia sepertinya masih dalam suasana lebaran. Mungkin, kali ini giliran Park Hang Seo yang akan ketawa ngakak dengan muka super songong seperti biasa, karena akan bertemu dengan juniornya yang lain, kali ini di Timnas Malaysia. Lumayanlah, sekalian silaturahmi makan kimchi.

Sementara itu, Timnas Thailand juga ikut membuat "prank", dengan menampilkan tim lapis kedua melawan Laos di partai terakhir. Makanya, Laos yang biasanya jadi lumbung gol hanya kalah 1-0.

Jelas, skenario "jegal kaki sembunyi tangan" gagal. Harimau di seberang angan jadi hilang, karena digantikan oleh gajah di pelupuk mata.

Dengan tim inti yang lebih fit, tim asuhan Alexandre Polking (Brasil) itu juga siap tampil dengan kekuatan penuh. Saking yakinnya, sang pelatih sampai sesumbar tak akan kebobolan di semifinal nanti.

Mereka mungkin masih ingat, tutorial cara menghadapi Egy Maulana Vikri dkk tanpa bek sayap utama. Kalau lupa, ya tinggal mampir ke warung Mbok YouTube atau Mbah Google. Beres.

Seperti diketahui, di babak semifinal SEA Games 2021, Timnas Indonesia tak akan diperkuat Asnawi Mangkualam akibat akumulasi kartu. Melihat kebiasaan Thailand sebelum ini, area yang ditinggal Asnawi rawan jadi sasaran empuk, sama seperti saat Pratama Arhan absen di leg pertama final Piala AFF lalu.

Kita tentu masih ingat bagaimana Thailand dengan enaknya mengobrak-abrik pertahanan Tim Merah Putih, khususnya di sisi kiri, dan menang 4-0. Saat bek kiri spesialis lemparan ke dalam itu kembali di leg kedua, skor memang imbang 2-2, tapi semua sudah terlambat.

Situasi ini jelas akan membuat Shin Tae-yong ketar-ketir, karena pos bek kanan terancam bocor. Ditambah lagi, si raksasa Elkan Baggott masih belum jelas kapan bisa bergabung di Vietnam, karena masih sibuk di Inggris.

Jelas, sang ahjussi kini harus menyiapkan skenario prank lain. Dengan harapan, Marc Klok tidak mendadak kesurupan Harry Maguire lagi, dan Ernando Ari mendadak ketularan refleks David De Gea.

Maklum, tim semifinalis lain ternyata punya skenario prank balasan secara berjamaah. Kalau kena prank berjamaah, pasti bakal tengsin, karena dialah yang memulai. Tapi, kalau bisa lolos, ini bakal jadi epic comeback.

Jadi, mau pilih yang mana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun