Setelah ditinggal Cristiano Ronaldo dan menjalani musim ini dengan penuh gonjang-ganjing, musim ini menghadirkan rasa pahit buat Juventus. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir, mereka dipastikan puasa gelar musim ini.
Meski lolos ke Liga Champions musim depan, kiprah Si Zebra musim ini menurun ketimbang musim lalu, karena hampir pasti finis di posisi empat klasemen liga. Di Liga Champions, mereka kembali rontok di babak perdelapan final.
Musim lalu, klub milik keluarga Agnelli meraih trofi Coppa Italia dan Supercoppa Italiana bersama Andrea Pirlo, walau pada akhirnya harus finis di posisi ketiga klasemen akhir. Tapi, musim ini, mereka kehilangan dua trofi itu, setelah dua kali kalah dari Inter Milan di babak perpanjangan waktu.
Penurunan kualitas ini makin terasa, saat Si Nyonya Tua musim ini kembali dilatih Massimiliano Allegri, pelatih berpengalaman yang dulu sukses meraih berbagai trofi domestik dan dua kali lolos ke final Liga Champions, dalam periode pertamanya di Turin.
Sebenarnya, klub kesayangan Juventini sudah coba berbenah di bursa transfer musim dingin. Mereka mendatangkan Dusan Vlahovic, penyerang muda asal Serbia yang sedang naik daun bersama Fiorentina, dan Denis Zakaria, gelandang Swiss yang bersinar di Bundesliga Jerman.
Bukan cuma itu, klub penghuni Stadion Allianz Arena ini juga berinvestasi, dengan mendatangkan Frederico Gatti (23). Bek tengah yang langsung dipinjamkan ke Frosinone ini disebut-sebut punya kemiripan gaya main dengan Giorgio Chiellini.
Belakangan, keputusan hengkang Chiellini membuat transfer Gatti jadi semakin terlihat masuk akal. Chiello sendiri sudah pamitan, setelah tim yang dikapteninya kalah 2-4 dari Inter Milan di final Coppa Italia, Kamis (12/5, dinihari WIB).
Selain sang bek senior, ada juga nama Paulo Dybala yang kontraknya habis. Pemain asal Argentina ini berpeluang menyeberang ke Inter Milan, yang memang mendekatinya.
Manajemen klub sendiri kebetulan memang sedang berencana menata ulang struktur gaji. Jadi, bukan kejutan kalau pemain bergaji mahal seperti Dybala dibiarkan pergi.
Sektor lain yang mulai dilirik adalah pos kiper, yang mulai menjadi satu titik lemah. Dengan menurunnya performa Wojciech Szczesny belakangan ini, mendatangkan kiper baru menjadi satu kebutuhan mendesak.
Di sini, nama Emiliano Martinez muncul sebagai target. Penampilan impresifnya bersama Aston Villa dan Timnas Argentina membuat Juve tertarik.
Tapi, rencana klub musim depan menjadi agak samar, karena Massimiliano Allegri masuk daftar kandidat pelatih PSG bersama Antonio Conte (pelatih Tottenham Hotspur).
Seperti diketahui, Les Parisiens berencana mengganti Mauricio Pochettino dengan pelatih baru, karena performa tim yang mengecewakan. Padahal, klub raksasa Ligue 1 Prancis itu sudah mendatangkan bintang sekaliber Lionel Messi.
Otomatis, andai sang allenatore memutuskan pindah ke Prancis, situasi akan sedikit membingungkan. Sudah harus berbenah, masih harus mencari pelatih juga. Pusing.
Kalau sudah begini, Juve perlu memperjelas status eks pelatih AC Milan itu di Allianz Arena; lanjut atau tidak. Kebetulan, periode kedua Allegri di Juventus jauh dari ekspektasi awal suporter.
Ini menjadi satu poin penting, karena akan menentukan, bagaimana arah kebijakan transfer pemain, target prestasi, dan pembangunan tim secara umum.
Jika tidak, grafik performa Leonardo Bonucci dkk bisa lebih gawat, bahkan terancam tak lolos ke Liga Champions.
Performa Si Nyonya Tua musim ini mungkin jadi satu yang terburuk dalam sedekade terakhir. Dengan sudah bangkitnya tim-tim pesaing di liga, mereka tampaknya perlu mulai membangun ulang tim, dengan rerata usia lebih muda.
Efeknya belum tentu instan, tapi selama arahnya jelas, seharusnya Juventus bisa kembali berprestasi dalam waktu dekat. Selebihnya, tinggal bagaimana respon mereka, atas performa jeblok musim ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H