Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Hubungan Unik Pep Guardiola dan Posisi "Nomor 9"

10 Mei 2022   12:39 Diperbarui: 11 Mei 2022   09:02 1373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Pep Guardiola dalam memberikan instruksi kepada anak-anak asuhannya.| AFP/OLI SCARFF via Kompas.com

Bicara soal Pep Guardiola, satu hal yang kerap lekat dengannya adalah strategi tanpa striker, yang menjadi satu sebab, mengapa peran "false nine" bisa bersemi, sampai pelan-pelan mengikis eksistensi peran nomor punggung 9 murni di sepak bola era kekinian.

Dari strategi ini, dirinya mampu mengoptimalkan kemampuan Lionel Messi di Barcelona dan Thomas Mueller di Bayern Munich, sehingga keduanya kerap disebut sebagai "false nine" terbaik.

Cerita sukses Messi dan Mueller, rupanya menjadi pegangan Pep, untuk tetap setia dengan pakem tanpa striker murni. Terbukti, di Manchester City, Ilkay Gundogan, yang aslinya seorang gelandang, beberapa kali didapuk menjadi "penyerang palsu", begitu juga dengan Raheem Sterling dan Riyad Mahrez, yang biasanya bermain melebar di sisi sayap.

Eks pemain Barcelona itu bahkan hanya punya seorang Gabriel Jesus, yang merupakan seorang striker murni. Hanya saja, pemain asal Brasil itu malah beberapa kali digeser ke pos penyerang sayap.

Secara taktis, sebenarnya pendekatan Guardiola ini cukup bisa dimengerti. Sebagai pelatih yang menjadikan dominasi penguasaan bola sebagai poros permainan, kelancaran aliran bola dan pertukaran posisi antarpemain yang cair memang jadi koentji.

Karenanya, keberadaan pemain nomor 9 yang posisinya cenderung paten dinilai akan menghambat kelancaran dan kecairan itu.

Meski demikian, pelatih asal Spanyol ini nyatanya juga tak bisa benar-benar lepas dari sosok ujung tombak murni. Bahkan, pos satu ini kerap jadi sumber gol andalan, yang justru kerap menyempurnakan strategi sepak bola menyerang andalannya.

Terbukti, saat meraih Treble di Barcelona tahun 2009, ada duet Samuel Eto'o dan Thierry Henry yang menyumbang banyak gol. Begitu juga dengan David Villa yang mencetak banyak gol di musim 2010/2011.

Masih di Barcelona, pelatih plontos ini juga sempat mendatangkan Zlatan Ibrahimovic. Meski dipandang kurang sukses, bomber Swedia ini mampu menyumbang satu trofi liga, dan cukup bisa diandalkan di pos ujung tombak.

Cerita serupa juga datang, saat Pep mendarat di Bayern Munich dan Manchester City. Di Bayern, ada sosok Lewandowski yang rajin menjadi top skor Bundesliga. Di City, ada Sergio Aguero yang juga produktif dalam mencetak gol.

Jadi, suka atau tidak, lewat kiprahnya selama ini, kita bisa melihat, pos striker murni tetap menjadi satu elemen kunci dalam strategi andalannya. Khususnya, jika serangan tim sedang buntu.

Makanya, ketika kontrak Aguero habis musim panas lalu, pelatih asal Catalan itu langsung bergegas memburu penyerang baru berprofil tinggi.

Di sini, nama Cristiano Ronaldo dan Harry Kane muncul sebagai target utama. Sayang, CR7 memilih pulang ke Manchester United, sementara Harry Kane urung direkrut, karena Tottenham Hotspur mematok harga 150 juta pounds.

Apa boleh buat, Si Biru Langit terpaksa harus mengarungi musim ini dengan strategi tanpa striker. Pos lini depan mereka bahkan semakin tipis, setelah Ferran Torres dilepas ke Barcelona di bursa transfer Januari.

Sebenarnya, Pep masih punya Gabriel Jesus, tapi performa eks pemain Palmeiras ini cenderung inkonsisten. Akibatnya, pada saat-saat kritis, mereka benar-benar mati kutu, terutama jika tim lawan mampu menghadirkan pukulan kejutan.

Salah satu momen paling mencolok hadir, saat Kevin De Bruyne dkk bersua Real Madrid di semifinal Liga Champions baru-baru ini. Meski sempat unggul lebih dulu, mereka justru kena comeback di menit akhir, karena Real mampu membuat pergantian pemain yang jitu.

Ironisnya, kekalahan mereka justru diinspirasi oleh Karim Benzema, yang notabene merupakan seorang striker murni. Dalam dua leg semifinal, pemain asal Prancis itu mencetak tiga gol, termasuk satu penalti Panenka.

Pep Guardiola, Erling Haaland dan Julian Alvarez (Dailymail.co.uk)
Pep Guardiola, Erling Haaland dan Julian Alvarez (Dailymail.co.uk)

Kekalahan menyakitkan ini rupanya mampu "membangunkan" Pep dan manajemen Manchester City, untuk segera berburu striker murni.

Hasilnya, nama Erling Haaland (21) segera didaratkan, setelah mereka membayar ongkos 63 juta pounds ke Borussia Dortmund, sesuai angka klausul rilis sang bintang.

Ditambah ongkos komisi agen dan lain-lain, biaya transfer pemain Norwegia ini mencapai angka kurang lebih 100 juta pounds. Sebuah angka yang cukup layak, untuk seorang pemain muda yang mencetak total 85 gol dari 88 penampilan di Dortmund, hanya dalam kurun waktu 2,5 tahun.

Sebelum mendaratkan putra Alfie Haaland (eks pemain Manchester City asal Norwegia), klub rival sekota Manchester United ini sebelumnya sudah mengamankan tenaga Julian Alvarez (22) di bulan Januari. Hanya saja, penyerang Argentina yang diboyong dengan ongkos 14 juta pounds dari River Plate itu baru akan bergabung di bulan Juli, sama seperti Haaland.

Dengan datangnya Erling Haaland dan Julian Alvarez ke Etihad Stadium musim panas nanti, bisa dipastikan, Pep Guardiola akan coba mengintegrasikan pemain nomor 9 murni ke dalam sistemnya. Jika ini berhasil, bukan tidak mungkin peran nomor punggung 9 murni akan kembali bersemi dalam waktu dekat.

Menariknya, dari kiprah kepelatihan Pep Guardiola sejauh ini, kita bisa melihat, ada kesan "benci tapi rindu" darinya pada peran nomor punggung 9.

Memang, tanpa pemain nomor punggung 9, banyak gol tetap bisa hadir, tapi pada akhirnya ia tetap dibutuhkan, khususnya saat tim sedang buntu, untuk menyempurnakan sistem yang ada, layaknya sebuah hulu ledak di roket dan rudal, atau ujung tajam di pedang, pisau, dan bambu runcing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun