Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Melihat Musim Debut Gio di Glasgow Rangers

9 Mei 2022   11:06 Diperbarui: 9 Mei 2022   11:33 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal liga-liga Eropa, ada banyak cerita yang tersaji musim ini, termasuk kedatangan mantan pemain sukses di masa lalu, yang menjadi pelatih di klub lamanya. Nama paling terkenal tentu saja Xavi Hernandez, yang kembali ke Barcelona, kali ini sebagai pelatih.

Legenda Barca ini datang menggantikan Ronald Koeman yang dipecat ini bisa dibilang cukup sukses menangani tim, yang kondisinya masih amburadul. Meski gagal meraih trofi dan tersingkir di fase grup Liga Champions, Blaugrana mampu diantarnya lolos ke Liga Champions musim depan.

Tapi, selain Xavi, ada satu nama lagi, yang juga datang ke klub lamanya sebagai pelatih, yakni Giovanni Van Bronckhorst, yang datang kembali ke Glasgow Rangers. Berbeda dengan Xavi, rekan setimnya di Barca dulu, Gio datang sebagai pengganti Steven Gerrard, yang memilih pindah ke Aston Villa, pada bulan November 2021 silam.

Semasa bermain, mantan kapten Timnas Belanda ini memang dikenal luas, khususnya saat memperkuat Arsenal dan Barcelona. Tapi, sebelum itu, ia sempat memperkuat Glasgow Rangers pada tahun 1998-2001, setelah sebelumnya memperkuat Feyenoord Rotterdam sejak level tim junior.

Catatan prestasinya saat bermain di klub raksasa  Skotlandia ini cukup bagus. Dua trofi Liga Skotlandia, satu gelar Piala Liga, dan sepasang trofi Piala Skotlandia berhasil diraihnya.

Dengan demikian, atmosfer kota Glasgow bukan hal asing buatnya. Keyakinan manajemen klub pada pria berdarah Maluku ini juga cukup kuat, karena catatan prestasinya sebagai pelatih tergolong lumayan, khususnya saat menangani Feyenoord Rotterdam, antara tahun 2015-2019.

Di bawah arahannya, De Rotterdamers yang sebelumnya terpuruk di bawah bayang-bayang duopoli Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven, berhasil meraih satu gelar Liga Eredivisie Belanda, dua gelar Piala KNVB, dan dua gelar Johan Cruyff Schaal (setara Piala Super di Italia dan Spanyol). 

Satu gelar kampiun liga itu menjadi yang pertama buat klub kota pelabuhan Belanda, di era milenium baru. Berkat prestasinya, eks asisten pelatih Feyenoord Rotterdam ini muncul sebagai satu nama pelatih potensial dari Belanda.

Meski begitu, sedikit keraguan tetap terselip di benak sebagian suporter Glasgow Rangers. Maklum, sebelum mendarat kembali ke Govan, Van Bronckhorst sempat menjalani kiprah singkat yang kurang sukses di Guangzhou R&F (klub Liga Super Tiongkok) pada tahun 2020.

Ditambah lagi, publik Ibrox Stadium masih belum sepenuhnya bisa move on dari sosok Steven Gerrard. Seperti diketahui, legenda Liverpool ini sukses membawa pulang trofi Liga Skotlandia musim lalu, atau yang pertama dalam satu dekade.

Rupanya, keraguan itu pelan tapi pasti berhasil dijawab tuntas. Di bawah komandonya, Gers mampu menjaga status sebagai pesaing utama Glasgow Celtic, klub yang sedekade terakhir sempat begitu superior di Skotlandia.

Di Piala Skotlandia, racikan taktik eks bek kiri Timnas Belanda ini juga sukses  mengalahkan Celtic di semifinal. Di final, Iannis Hagi dkk akan menghadapi Hearts.

Tapi, capaian yang paling istimewa justru datang dari Liga Europa. Secara luar biasa, rival bebuyutan Glasgow Celtic ini mampu dibawanya melaju sampai ke final Liga Europa, untuk pertama kalinya sejak musim 2007/2008, kala tim racikan Walter Smith takluk 0-2 dari Zenit St Petersburg (Rusia) yang dibintangi Andrey Arshavin.

Pada prosesnya, klub-klub kuda hitam macam Red Star Belgrade (Serbia) dan Braga (Portugal) berhasil didepak, bersama duo Bundesliga Jerman, yakni Borussia Dortmund dan RB Leipzig.

Uniknya, klub berwarna seragam khas biru terang ini akan kembali menghadapi wakil Bundesliga Jerman, yakni Eintracht Frankfurt di final. Frankfurt sendiri melaju jauh, setelah pada prosesnya menyingkirkan tim macam Barcelona dan West Ham.

Jika melihat bagaimana progres tim di era Gerrard, sebenarnya Si Biru Terang sudah cukup berkembang, dan rutin tampil di fase gugur Liga Europa. Dengan bermaterikan pemain macam Iannis Hagi (putra George Hagi, legenda Timnas Romania), Alfredo Morelos (Kolombia) plus tambahan pemain pinjaman macam Aaron Ramsey (Juventus), tim ini terlihat kompetitif.

Tapi, kinerja hebat Van Bronckhorst bersama Rangers menunjukkan, tim ini tampak berkembang pesat hanya dalam hitungan bulan. Di bawah asuhannya, Rangers tidak hanya berpaku pada satu filosofi permainan, tapi bisa lebih adaptif, tergantung lawan yang dihadapi.

Dalam arti, mereka bisa bermain cantik dan agresif, atau pragmatis dan defensif dengan sama baiknya. Inilah satu faktor kunci yang membawa klub kota Glasgow bisa melangkah jauh di Eropa. 

Menariknya, seperti di Feyenoord, Gio kembali sukses melatih mantan klubnya semasa bermain.

Jika mampu berjaya bersama Glasgow Rangers di final nanti, khususnya di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, arena final final Liga Europa, maka bukan kejutan kalau finalis Piala Dunia 2010 ini akan menjadi pelatih tim besar di Eropa, bahkan menjadi "bondsoach" Tim Oranye di masa depan.

Karena, pria kelahiran tahun 1975 ini terbukti mampu mengubah yang biasa jadi luar biasa di Rotterdam, dan menaikkan level tim yang sudah cukup bagus di Glasgow, hanya dalam waktu beberapa bulan saja.

Akankah musim debut Gio di Rangers berakhir manis?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun