Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Melihat Musim Debut Gio di Glasgow Rangers

9 Mei 2022   11:06 Diperbarui: 9 Mei 2022   11:33 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Giovanni Van Bronckhorst, pelatih Glasgow Rangers asal Belanda (Theguardian.com)

Rupanya, keraguan itu pelan tapi pasti berhasil dijawab tuntas. Di bawah komandonya, Gers mampu menjaga status sebagai pesaing utama Glasgow Celtic, klub yang sedekade terakhir sempat begitu superior di Skotlandia.

Di Piala Skotlandia, racikan taktik eks bek kiri Timnas Belanda ini juga sukses  mengalahkan Celtic di semifinal. Di final, Iannis Hagi dkk akan menghadapi Hearts.

Tapi, capaian yang paling istimewa justru datang dari Liga Europa. Secara luar biasa, rival bebuyutan Glasgow Celtic ini mampu dibawanya melaju sampai ke final Liga Europa, untuk pertama kalinya sejak musim 2007/2008, kala tim racikan Walter Smith takluk 0-2 dari Zenit St Petersburg (Rusia) yang dibintangi Andrey Arshavin.

Pada prosesnya, klub-klub kuda hitam macam Red Star Belgrade (Serbia) dan Braga (Portugal) berhasil didepak, bersama duo Bundesliga Jerman, yakni Borussia Dortmund dan RB Leipzig.

Uniknya, klub berwarna seragam khas biru terang ini akan kembali menghadapi wakil Bundesliga Jerman, yakni Eintracht Frankfurt di final. Frankfurt sendiri melaju jauh, setelah pada prosesnya menyingkirkan tim macam Barcelona dan West Ham.

Jika melihat bagaimana progres tim di era Gerrard, sebenarnya Si Biru Terang sudah cukup berkembang, dan rutin tampil di fase gugur Liga Europa. Dengan bermaterikan pemain macam Iannis Hagi (putra George Hagi, legenda Timnas Romania), Alfredo Morelos (Kolombia) plus tambahan pemain pinjaman macam Aaron Ramsey (Juventus), tim ini terlihat kompetitif.

Tapi, kinerja hebat Van Bronckhorst bersama Rangers menunjukkan, tim ini tampak berkembang pesat hanya dalam hitungan bulan. Di bawah asuhannya, Rangers tidak hanya berpaku pada satu filosofi permainan, tapi bisa lebih adaptif, tergantung lawan yang dihadapi.

Dalam arti, mereka bisa bermain cantik dan agresif, atau pragmatis dan defensif dengan sama baiknya. Inilah satu faktor kunci yang membawa klub kota Glasgow bisa melangkah jauh di Eropa. 

Menariknya, seperti di Feyenoord, Gio kembali sukses melatih mantan klubnya semasa bermain.

Jika mampu berjaya bersama Glasgow Rangers di final nanti, khususnya di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, arena final final Liga Europa, maka bukan kejutan kalau finalis Piala Dunia 2010 ini akan menjadi pelatih tim besar di Eropa, bahkan menjadi "bondsoach" Tim Oranye di masa depan.

Karena, pria kelahiran tahun 1975 ini terbukti mampu mengubah yang biasa jadi luar biasa di Rotterdam, dan menaikkan level tim yang sudah cukup bagus di Glasgow, hanya dalam waktu beberapa bulan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun