Sabtu (7/5) mungkin menjadi hari yang muram buat dua tim berseragam merah, yakni Liverpool dan Manchester United. Hanya saja, level rasa muramnya agak berbeda.
Manchester United, yang datang ke rumah Brighton and Hove Albion sebenarnya membawa harapan lolos ke Liga Champions. Meskipun tipis, karena harus berharap Arsenal dan Spurs selalu keok, kemenangan menjadi harga mati, jika mereka masih ingin lolos ke Liga Champions musim depan.
Benar saja, anak asuh Ralf Rangnick langsung terlihat tampil agresif di awal. Dalam laga yang berlangsung terbuka, duel ini terlihat menarik, karena kedua tim saling jual beli serangan, dan saling mencari celah.
Masalahnya, rencana awal tim tamu tampak berantakan, setelah tendangan keras Moises Caicedo berhasil membobol gawang David De Gea. Setelah kebobolan situasi terlihat lebih kacau, dan ini cukup menguntungkan bagi Brighton.
Si Setan Merah memang mampu membuat sejumlah peluang, tapi tak ada gol balasan yang hadir di babak pertama, akibat buruknya kualitas penyelesaian akhir. Skor 1-0 menjadi hasil akhir di babak pertama.
Kekurangan ini rupanya mampu dipelajari dengan cepat oleh pelatih Graham Potter di kubu Brighton. Hasilnya, setelah jeda, Si Burung Camar mampu mengobok-obok pertahanan MU di babak kedua.
Secara luar biasa, hanya dalam waktu lima belas menit sejak restart, 3 gol langsung tercipta, masing-masing dari Marc Cucurella di menit ke 49, Pascal Gross di menit ke 57, dan Leandro Trossard di menit ke 60. Kekalahan ini benar-benar membuat The Red Devils malu, karena performa mereka tampak kalah kelas dengan lawannya
Padahal, kapten Harry Maguire, yang selama ini dianggap sebagai biang kerok di lini belakang tim, kembali dicadangkan. Ternyata, sekalipun sudah punya pemenang Ballon D'Or seperti Cristiano Ronaldo, dan juara Piala Dunia seperti Paul Pogba dan Raphael Varane, performa tim ini tetap saja ambyar.
Jelas, masalahnya ada di tim secara keseluruhan. Bukan hanya dari satu-dua orang pemain. Inilah yang akan membuat Erik Ten Hag pusing saat mulai bertugas nanti.
Skor 4-0 menjadi hasil akhir, yang membuat Neal Maupay dkk mengamankan posisi sepuluh besar klasemen sementara Liga Inggris. Sebaliknya, kekalahan ini membuat Cristiano Ronaldo dkk dipastikan absen di Liga Champions musim depan.
Kekalahan ini semakin terasa ngilu, karena beberapa jam kemudian, penampilan ngotot Tottenham Hotspur mampu menahan imbang Liverpool 1-1 di Anfield, setelah gol Son Heung Min hanya mampu disamakan oleh tendangan kencang Luis Diaz.
Tambahan satu poin ini mampu menjaga asa anak asuh Antonio Conte finis di posisi empat besar, karena nilai mereka (62) hanya terpaut satu poin dari Arsenal (63) di posisi empat. Secara matematis, hasil ini juga memastikan Manchester United (58 poin) maksimal hanya bisa finis di posisi keenam.
Posisi Cristiano Ronaldo dkk sendiri masih rawan longsor, karena tinggal menyisakan satu pertandingan, sementara Wolverhampton dan West Ham masih punya sisa tiga pertandingan.
Andai mereka kalah lagi dan dua tim tadi mampu melakukan sapu bersih, hampir bisa dipastikan, United akan gagal tampil di kompetisi antarklub Eropa musim depan. Sebuah ironi, untuk tim yang di awal musim cukup royal berbelanja pemain baru.
Bukan prestasi yang didapat, tapi lelucon demi lelucon, dengan meme lucu terus bermunculan di dunia maya. Andai ada penghargaan untuk klub yang paling produktif dalam membuat meme lucu musim ini, Manchester United jelas akan menang mutlak.
Di sisi lain, kesuksesan Tottenham mendepak MU dari pacuan empat besar, juga membuat Liverpool cemberut, karena peluang juara liga mereka jadi terancam. Meski nilai mereka sama-sama 83 dan unggul tipis selisih gol atas City, posisi ini sangat rawan digeser.
Manchester City tergelincir di rumah sendiri, saat menjamu Newcastle.
Setelah hasil imbang 1-1 di Anfield, anak asuh Juergen Klopp kini hanya bisa berharap,Hasil imbang ini tentu agak mengecewakan, tapi ini jelas menunjukkan, narasi soal Quadruple Winner yang belakangan ini beredar, ditambah kelelahan akibat jadwal superpadat, telah membuat level performa The Reds agak menurun. Ada kelelahan mental yang mulai terlihat.
Inilah satu titik rawan yang perlu diwaspadai Jordan Henderson dkk. Apalagi, mereka akan tampil di final Piala FA dan Liga Champions.
Melihat apa yang terjadi pada Liverpool dan Manchester United belakangan ini, keduanya tampak seperti sedang bertukar nasib; dari yang rutin ikut dalam pacuan gelar menjadi kesulitan, bahkan untuk sebatas bisa tampil di kompetisi antarklub Eropa.
Ironis, karena level aktual mereka tampak berbeda, tapi inilah yang terjadi. Sama seperti yang sudah pernah terjadi di masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H