Dengan pertahanan yang sudah kocar-kacir dan rapuh, pertarungan dua pelatih asal Korea Selatan di laga ini menjadi timpang. Gol Do Hung Dung di menit ke 74 dan Le Van Do tiga menit jelang bubaran menyempurnakan dominasi Vietnam di depan puluhan ribu pendukungnya.
Tanpa perlu mempersoalkan kepemimpinan wasit, seharusnya PSSI perlu menyadari, membonceng harapan publik sepak bola nasional adalah awal dari masalah. Tim akan terbebani, dan bisa saja tampil kacau, seperti pada babak kedua melawan Vietnam.
Dengan level performa seperti itu, juara jelas bukan target realistis. Bisa memperbaiki performa di laga-laga selanjutnya, menjadi satu target paling awal yang realistis.
Jika mampu mencapai babak semifinal saja, itu sudah bagus, selebihnya bonus
Kalah telak di laga perdana jelas menjadi satu pukulan berat. Disinilah mental tim akan diuji. Jika bisa bangkit, seharusnya semua akan baik-baik saja. Andai gagal bangkit, tidak perlu kecewa, karena kualitas aktual pemain dan kompetisi nasional kita ternyata memang belum sehebat yang selama digembar-gemborkan media dan warganet kita.
Media dan dunia maya memang bisa melebihkan segalanya, tapi dalam sepak bola, kualitas aktual selalu terlihat dari penampilan di atas lapangan hijau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H