Tentu saja, kasus ini jadi satu perseden buruk, karena skalanya sudah antarnegara. Apalagi, jika sekelas presiden sudah turun tangan. Banyak berita muncul di media internasional, tapi sayang beritanya kurang baik.
Klub liga Indonesia mungkin bisa saja kompak mem-blacklist Simic atau pemain asing lain yang senasib. Masalahnya, jika seluruh dunia sudah terlanjur tahu, Liga 1 bisa dihindari oleh pemain asing, akibat masalah tunggakan gaji sebegitu parah.
Sudah parah, ternyata juga berulang dan diketahui media internasional. Memalukan sekali.
Berhubung masalah tunggakan gaji ini ternyata masih terjadi, bahkan sampai setahun, sudah saatnya PSSI menerapkan regulasi finansial yang tegas, misalnya dengan membudayakan transparansi keuangan, dan cermat dalam memilih sponsor klub.
Dengan begitu, akuntabilitas dan kesehatan finansial klub bisa dimonitor. Masalah tunggakan gaji pemain pun bisa ikut tertangani dengan baik.
Kebiasaan ini perlu segera dibangun, supaya jika ada masalah seperti dialami Simic, tak perlu menunggu masalah itu viral sebelum diambil tindakan. Karena, bisa repot kalau warganet ikut ambil tindakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H