Liga Champions musim ini menghadirkan sejumlah kejutan. Mulai dari rontoknya Barcelona di fase grup, sampai kiprah lesu wakil Italia.
Tapi, jika boleh menyebut satu kejutan positif, maka kiprah Villarreal menjadi satu cerita spesial. Maklum, dengan materi tim relatif seadanya, dan dilatih oleh Unai Emery, yang sempat dicapb"gagal" di Arsenal, mereka bisa melangkah jauh.
Setelah mengalahkan Juventus di babak perdelapan final dengan agregat 4-1, wakil Spanyol itu kembali membuat kejutan, dengan mendepak Bayern Munich (Jerman) di perempatfinal dengan agregat 2-1.
Hasil ini didapat di Allianz Arena, Jerman, Rabu (13/3, dinihari WIB), setelah gol Robert Lewandowski mampu disamakan Samuel Chukwueze di menit-menit akhir pertandingan. Sepekan sebelumnya, Die Roten dipaksa takluk 0-1 di Spanyol, lewat gol tunggal Arnaut Danjuma.
Lolosnya Gerard Moreno dkk ke semifinal Liga Champions jelas menjadi satu kejutan besar. Maklum, tim ini awalnya hanya datang lewat jalur khusus, karena menjadi juara Liga Europa musim lalu.
Andai tak juara Liga Europa, tim dari wilayah Asturias ini hanya akan tampil di UEFA Europa Conference League (kompetisi antarklub Eropa kasta ketiga). Maklum, mereka hanya finis di posisi ketujuh klasemen akhir La Liga Spanyol musim lalu.
Uniknya, faktor inilah yang membuat UECL musim ini tidak diikuti satupun klub Spanyol. Meski begitu, pecinta sepak bola tentu tidak akan protes, karena "peserta jalur khusus" Liga Champions kali ini tampil luar biasa, jauh melebihi perkiraan awal siapapun.
Kehadiran Si Kapal Selam Kuning di semifinal Liga Champions musim ini menjadi yang kedua sepanjang sejarah klub. Sebelumnya, mereka pernah mencapai babak ini di musim 2005/2006.
Kala itu, mereka hadir sebagai tim debutan, setelah musim sebelumnya finis di posisi ketiga La Liga Spanyol di bawah komando Manuel Pellegrini (Chile, kini melatih Real Betis).