Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Melihat Tahun Pertama "Kiprah Kedua" CR7 di Manchester United

12 April 2022   14:06 Diperbarui: 12 April 2022   19:21 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eksrpesi kecewa Cristiano Ronaldo setelah tendangan penaltinya melebar pada laga Man United vs Middlesbrough di Stadion Old Trafford, Sabtu (5/2/2022) dini hari WIB. Foto: AFP/ALEX LIVESEY  via Kompas.com

Bicara soal kehadiran pemain bintang dalam satu tim, tentu ada banyak harapan dan keyakinan padanya. Apalagi, jika si pemain pernah mencatat periode sukses dan bersinar di sana.

Tapi, jika harapan itu terlalu tinggi, rasa kecewa yang datang bisa terasa sangat pahit. Terutama jika semua berjalan jauh dari yang diharapkan.

Situasi inilah yang sedang dialami Cristiano Ronaldo, dalam periode keduanya di Manchester United.

Datang atas bujukan Sir Alex Ferguson, dengan didahului rentetan drama seputar ketidaknyamanan di Juventus, harapan besar tampak tersemat padanya. Apalagi, pada prosesnya, sang superstar sempat didekati Manchester City, sebelum akhirnya balik kanan.

Dalam keduanya, memang ada harapan yang saling berkaitan. The Red Devils dan Ronaldo sama-sama berharap, kisah kedua mereka bisa semanis periode pertama dulu. Masa saat sudut merah kota Manchester masih bergelimang pemain bintang dan trofi juara, bukan cerita lawak.

Di awal, sambutan meriah juga didapat sang pemenang 5 Ballon D'Or, layaknya pahlawan pulang dari medan tempur. Situasi makin terlihat sempurna, karena debut keduanya dihiasi dua gol ke gawang Newcastle United.

Saat Si Setan Merah mengalami turbulensi setelahnya pun, CR7 masih menjadi satu nama yang terlihat bersinar. Selusin gol dan 3 assist di liga, plus enam gol di Eropa menjadi bukti.

Masalahnya, ketika Ralf Rangnick datang sebagai pelatih interim, menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat, situasi menjadi buruk buat rival Lionel Messi ini.

Sistem gegenpressing yang diterapkan mentor Juergen Klopp itu tampak kurang cocok dengan gaya mainnya yang cenderung pasif. Meski sempat mencetak hattrick ke gawang Tottenham Hotspur, pemain nomor punggung 7 ini kerap tampil melempem.

Jangankan mencetak gol, mendapat kesempatan menembak saja mulai sulit. Pola pergerakannya sudah khatam dibaca lawan. Kuncinya pun simpel, jangan sampai dia dapat bola.

Akhirnya, kapten Timnas Portugal itu lebih sering terlihat seperti layang-layang putus di lapangan. Tapi, ia hanya digeser jika sedang cedera, karena performa lini per lini tim memang bermasalah.

Ada pemain muda potensial macam Anthony Elanga, si mahal Jadon Sancho, dan Marcus Rashford, tapi mereka masih inkonsisten. Nama lain, yang sempat disebut-sebut berbakat besar, yakni Mason Greenwood justru tersangkut kasus hukum dan sempat dibekukan dari tim.

Di tengah, ada Pogba dan Fred yang terkesan tampil seadanya. Padahal, mereka cukup diandalkan di Timnas Prancis dan Brasil.

Di lini belakang, David De Gea sebenarnya rajin membuat penyelamatan krusial di bawah mistar. Tapi, performa para bek yang disukai suporter lawan sukses membuatnya serasa kerja rodi sebagai seorang kiper.

Aksi Cristiano Ronaldo saat menghadapi Everton akhir pekan lalu (Tribunnews.com)
Aksi Cristiano Ronaldo saat menghadapi Everton akhir pekan lalu (Tribunnews.com)

Memang, ada setumpuk masalah di Old Trafford, yang akhirnya membuahkan sejumlah hasil negatif belakangan ini. Buah dari kekacauan di internal tim dan manajemen yang salah urus.

Ronaldo, dengan label bintangnya, diharapkan mampu memperbaiki keadaan. Tapi, MU yang sekarang bukan tim di masa mudanya dulu, dan ia juga harus rela mendapati, masa puncaknya sudah pergi, sejak meninggalkan Real Madrid.

Eks bintang Juventus pada akhirnya malah ikut jadi pesakitan, setelah dirinya kedapatan merusak ponsel suporter Everton, usai United takluk 0-1 atas tim asuhan Frank Lampard akhir pekan lalu.

Menyusul insiden itu, manajemen klub lalu menggelar rapat darurat, yang pada intinya memutuskan, pemain lulusan akademi Sporting Lisbon ini akan segera dijual di akhir musim.

Memang belum ada keputusan final soal ini, tapi indikasinya cukup jelas. Ada banyak pihak yang bahkan menyebut Ronaldo sebagai satu dari tiga pemain biang kerok keterpurukan klub, bersama Paul Pogba dan kapten tim Harry Maguire. Ketiganya juga disebut akan didepak, andai Erik Ten Hag resmi menjadi pelatih tetap yang baru.

Disebut demikian, karena ego pemain bintangnya disebut-sebut telah ikut andil menciptakan disharmoni dalam tim. Satu masalah yang jadi nama tengah perjalanan Paul Pogba dkk musim ini.

Akibatnya, selain harus puasa gelar lagi, klub kesayangan Manchunian ini berpeluang absen di Liga Champions musim depan. Bukan cuma itu, mereka bahkan berpeluang tampil di UEFA Europa Conference League, kompetisi antarklub Eropa kasta ketiga, jika performa tim asuhan Ralf Rangnick masih jeblok.

Maklum, saat ini mereka tersesat di posisi ketujuh klasemen sementara Liga Inggris. Situasi semakin sulit, karena masih ada Liverpool, Chelsea dan Arsenal, yang masih harus dihadapi di tujuh pertandingan terakhir.

Andai Ronaldo pada akhirnya mampu mencetak 20 gol atau lebih sekalipun, kiprah keduanya di Teater Impian tampaknya akan menjadi satu mimpi buruk. Apalagi, jika klub gagal lolos ke Liga Champions musim depan.

Meski kebugaran fisiknya masih terlihat oke, umur memang tak bisa dibohongi. Di usia 37 tahun, dia bukan Cristiano Ronaldo versi 10-15 tahun lalu, yang energik dan penuh kejutan.

Tanpa bola, Cristiano Ronaldo sekarang hanya seorang mas-mas yang joging keliling lapangan selama pertandingan berlangsung, dan membuat konten workout di media sosial.

Andai kebersamaan Ronaldo dan United hanya berlangsung setahun, setidaknya ada satu alasan untuk bisa sedikit tersenyum, karena pasti ada keuntungan bisnis yang didapat, berkat popularitas global yang mereka punya.

Selebihnya, mari kita tunggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun