Judul di atas memang terinspirasi dari judul lagu yang dipopulerkan oleh Adhitia Sofyan. Tapi, apa yang saya tampilkan di tulisan ini tidak hanya menampilkan sisi romantis Yogyakarta, yang kadang juga diromantisasi sedemikian rupa. Ada "pulang", "rindu", "kenangan", dan entah apa lagi.
Sisi romantis ini memang terlihat terang benderang. Tapi, ada sisi lain, yang kadang terlupakan, bahkan dianggap tak ada.
Salah satu sisi lain, yang belakangan jadi berita datang dari aksi klitih, yang memakan korban jiwa. Beritanya menjadi heboh, karena korban adalah anak seorang pejabat.
Sebenarnya, di luar masalah klitih, ada beberapa hal lain, yang juga mewarnai Yogyakarta. Kurang lebihnya, seperti pada meme "Taj Mahal" di atas.Â
Disclaimer: angka UMK yang tercantum di meme itu adalah kisaran UMK kota Yogyakarta, yang memang berada di kisaran 2 juta rupiah.
Awalnya, meme ini dibagikan oleh akun Twitter @humanintrash, dan diupload juga ke situs humor 9gag di tahun 2020, dan berlalu begitu saja, sampai kasus klitih jadi berita nasional dan viral di media sosial.
Suka atau tidak, apa yang ditampilkan di meme itu memang menjadi hal-hal relevan, yang ikut mewarnai dinamika kehidupan di Yogyakarta, bersama status istimewa, dan romantisasi pariwisatanya.
Soal romantisasi, ini menjadi semacam mantra yang menarik wisatawan dan pelaku industri wisata datang ke sini. Hasilnya, banyak hotel dan homestay bermunculan, seperti halnya warung makan kekinian.
Banyak uang masuk, bersama tenaga kerja yang terserap, tapi sektor ini terpukul sangat berat akibat pandemi. Perlu waktu lebih untuk bisa pulih total, apalagi saat kekhawatiran karena klitih mengemuka seperti sekarang.
Memang, sudah ada hal-hal yang dibenahi. Malioboro yang tadinya semrawut sudah mulai ditata. Masalah tindak intoleran, seperti pengrusakan makam warga beragama Nasrani atau pembubaran paksa aksi baksos di sebuah gereja beberapa tahun lalu juga sudah tertangani.