Dalam sepak bola, cerita lolosnya sebuah tim ke turnamen mayor, khususnya setelah lama absen, tentu menjadi satu kejutan, karena tim itu kurang diperhitungkan sebelumnya, tapi mampu membalik semua keraguan.
Salah satu tim yang baru saja mencatat kejutan itu adalah Timnas Kanada. Seturut kemenangan 4-0 atas Jamaika, Minggu (27/3, waktu setempat), The Maple Leafs memastikan diri lolos ke Piala Dunia 2022.
Disebut demikian, karena zona Concacaf belakangan biasa didominasi Amerika Serikat dan Meksiko, dengan Kosta Rika dan Honduras biasa muncul sebagai tim kuda hitam.
Penampilan di Qatar ini akan menjadi yang kedua sepanjang sejarah. Sebelumnya, penampilan tunggal mereka di Piala Dunia terjadi di edisi 1986.
Kala itu, Les Rouges lolos ke Meksiko setelah menjuarai Piala Emas Concacaf (setara Euro di Eropa) edisi 1985, turnamen yang sekaligus menjadi kualifikasi Piala Dunia 1986 zona Concacaf.
Di turnamen yang akhirnya dimenangkan oleh Timnas Argentina berkat kecemerlangan Diego Maradona itu, tim asuhan Tony Waiters (Inggris) langsung angkat koper di fase grup, setelah kalah 0-1 dari Prancis dan 0-2 dari Hongaria dan Uni Soviet.
Tapi, kalau melihat bagaimana progres Timnas Kanada belakangan ini, cerita sukses ini sebenarnya bukanlah kejutan.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan mereka cukup banyak terbantu dengan keberadaan klub-klub asal Kanada di kompetisi Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat, antara lain Toronto FC, Vancouver Whitecaps FC, dan CF Montreal (sebelumnya bernama Montreal Impact).
Klub-klub Kanada ini menjadi anggota MLS, karena saat mereka berdiri, Kanada belum punya liga profesional sendiri. Keputusan ini ternyata berdampak positif, karena ikut membantu perkembangan Timnas Kanada.
Ketiganya belakangan menjadi klub lokal yang rutin memasok pemain ke Timnas Kanada. Diluar ketiganya, pemain Timnas Kanada bermain di liga-liga Eropa.