Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sekelebat Sinar Sepakbola Tiongkok

7 Maret 2022   12:38 Diperbarui: 7 Maret 2022   12:40 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
John Hou Saeter, pemain naturalisasi China semasa memperkuat Timnas junior Norwegia (Gol.com)

Setelahnya, Timnas China mengalami stagnasi, sekalipun sepak bola nasional di sana coba dibenahi besar-besaran sejak tahun 2010, atau di tahun saat mereka juara EAFF Cup untuk kedua kalinya.

Memang, liga domestik mereka langsung menjadi sangat bergairah, karena ada perusahaan raksasa yang menyuntikkan dana besar ke klub Liga Super Cina, seperti Suning Group dan Evergrande Group.

Berkat suntikan dana besar itu juga, sejumlah pemain kelas dunia, mulai dari Didier Drogba sampai Hulk dan Oscar pun datang. Pelatih berpengalaman seperti Andre Villas-Boas (Portugal), Luiz Felipe Scolari (Brasil) dan Marcelo Lippi pun ikut datang meramaikan.

Hasilnya, Guangzhou Evergrande muncul sebagai juara Liga Champions Asia di tahun 2013 (bersama Marcello Lippi) dan 2015 (bersama Luiz Felipe Scolari).

Bukan cuma itu, tim yang kini (kembali) bernama Guangzhou FC juga sempat dua kali menjadi semifinalis Piala Dunia Antarklub (2013 dan 2015).

Marcello Lippi semasa melatih Guangzhou Evergrande (Goal.com)
Marcello Lippi semasa melatih Guangzhou Evergrande (Goal.com)
Progres di tingkat antarklub ini memang terlihat keren, tapi tidak berpengaruh banyak buat tim nasional. Mereka memang punya Wu Lei, yang bermain di Espanyol, dan sempat menjebol gawang Barcelona, tapi progres mereka cenderung stagnan.

Meski masih mampu menjaga catatan rutin tampil di Piala Asia (sejak 1976), tim negara tuan rumah Piala Asia 2023 ini masih belum mampu bersaing memperebutkan tiket lolos ke Piala Dunia, sekalipun sudah ditangani pelatih sekelas Marcello Lippi, sang juara Piala Dunia 2006 bersama Timnas Italia, dalam dua periode berbeda.

Uniknya, CFA (PSSI-nya China) juga menjajaki opsi naturalisasi pemain, baik yang memang punya garis keturunan China maupun sudah tinggal minimal 2 tahun di sana.

Proyek naturalisasi ini dijalankan, karena meski jumlah penduduknya lebih dari 1 miliar jiwa, dan menjadi salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia, faktor ini tidak banyak membantu.

Negeri Tirai Bambu ternyata masih kesulitan mencari pesepakbola lokal berkualitas, seiring tingginya minat anak muda di sana terhadap olahraga individu atau beregu, tapi dengan sedikit anggota (misal bulu tangkis atletik atau ping-pong) ketimbang mengolah si kulit bundar.

Alhasil, muncullah nama-nama pemain keturunan China seperti Nico Yennaris dan Tyias Browning (keduanya lahir di Inggris) dan Elkeson (pemain naturalisasi kelahiran Brasil) di Timnas China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun