Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melihat Potensi "Sustainable Tourism" di Likupang

23 Februari 2022   21:28 Diperbarui: 23 Februari 2022   21:38 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terumbu karang di Pantai Likupang (indonesia.travel via kompas.com)

Karenanya, pemerintah, dalam hal ini Kemenparekraf, perlu menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup, masyarakat setempat, dan komunitas pecinta alam. Kebetulan, selain punya potensi wisata jelajah alam di area bukit savana, Likupang juga punya potensi wisata kemping pantai di Pulau Lihaga.

Kalau masih kurang, organisasi lingkungan hidup dunia (WWF) juga bisa digandeng. Kebetulan, Likupang pernah disorot dunia karena menjadi tempat penemuan Penyu Hijau di tahun 2007.

Jadi, ada langkah "perawatan' terpadu, untuk menjaga keindahan Likupang, dengan sinergi antara teknologi modern dan kearifan lokal setempat. Kekuatan pendukungnya pun kuat, karena mencakup skala nasional dan internasional.

Jika semua potensi masalah lingkungan bisa dikelola dengan baik, maka akan ada potensi lain selain hasil laut dan bentang alam. Sampah pun akan jadi sangat bermanfaat, karena bisa diolah, misalnya menjadi produk daur ulang.

Dari sinilah, kelestarian lingkungan akan "naik kelas" menjadi satu keberlanjutan, yang dapat terus menghasilkan manfaat positif, baik bagi alam maupun manusianya.

Jalan menuju ke sana memang masih sangat panjang, tapi jika mau terus ditekuni, ini akan menjadi satu jalan, untuk membuat Likupang dikenal dunia. Pada saat itu, mungkin "Likupang, North Sulawesi" bisa berdiri sejajar dengan "Bali" sebagai salah satu nama tempat wisata populer dari Indonesia di mata dunia.

Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun