Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Manchester United yang "Konsisten" Inkonsisten

13 Februari 2022   12:45 Diperbarui: 14 Februari 2022   11:01 1525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya saja, sistem pressing ketat ala Rangnick ini tak jalan di United. Kalaupun bisa berfungsi, hasilnya adalah performa inkonsisten tim di kedua babak dalam satu pertandingan.

Ini bisa dimengerti, karena kondisi internal tim bermasalah. Ada yang ngambek dan masa depannya dalam tanda tanya, ada juga yang terpaksa dibekukan akibat tersangkut perkara kriminal.

Kalau sudah begini, sulit untuk mengharapkan Manchester United bisa tampil garang. Ada masalah berlapis di sini: ruang ganti pemain bermasalah, dan sistem permainan kacau.

Di sisi lain, keputusan manajemen MU membawa Rangnick ke Old Trafford sendiri cukup aneh, karena pelatih berpengalaman ini adalah tipe pelatih yang lebih cocok untuk tim yang sedang membangun ulang sistem, bukan tim yang menuntut dampak instan.

Jika situasinya seperti Marcelo Bielsa di Leeds United, hasilnya mungkin akan terlihat dalam waktu 1-2 tahun. Jadi, sekalipun ada setelah naik kelas ada penurunan performa, itu masih bisa diterima, karena terjadi di saat tim sudah naik level secara umum.

Makanya, posisi El Loco di Elland Road masih aman, meski performa Raphinha dkk cukup menurun musim ini.

Masalahnya, manajemen dan sebagian Manchunian tampaknya masih belum menyadari, sekalipun ada Cristiano Ronaldo, Manchester United saat ini adalah tim yang sedang menurun, tidak seperti di era Sir Alex Ferguson dulu.

Keanehan semakin lengkap, karena di saat Rangnick sedang coba membenahi tim setelah kekacauan di akhir era Ole Gunnar Solskjaer, ada ekspektasi tinggi yang menggantung. Padahal, tim saat ini tidak cukup kapabel untuk itu.

Praktis, dengan masa tugasnya yang hanya sampai akhir musim, dan kekacauan yang ada dalam tim saat ini, tak banyak yang bisa diharapkan dari Manchester United, kecuali mereka mendapat keberuntungan luar biasa di sisa musim ini.

Melihat situasinya, bukan kejutan juga kalau eks pelatih Hoffenheim ini nantinya akan lanjut melatih di Teater Impian, khususnya jika pelatih baru gagal didapat.

Memang, nama Mauricio Pochettino (PSG) kembali dikaitkan dengan kursi panas United, tapi dengan situasi ruwet mereka akhir-akhir ini, siapapun pelatihnya akan sama saja. Ini hanya mengulang siklus, yang membuat tim konsisten dengan inkonsistensi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun