Bicara soal sektor lini depan Liverpool, kebanyakan orang mungkin akan langsung mengasosiasikannya dengan trisula Firmino-Mane-Salah. Trio ini memang menjadi senjata andalan Juergen Klopp dalam membongkar pertahanan lawan, karena dikenal cepat rajin mencetak gol.
Bonus lainnya, mereka bertiga termasuk jarang absen lama. Memang, belakangan Firmino beberapa kali absen karena cedera otot, tapi perannya mampu diisi Diogo Jota dengan baik.
Bagaimana jika Sadio Mane dan Mohamed Salah absen secara bersamaan dalam waktu cukup lama?
Mungkin, ini akan membuat Klopp dan Kopites ketar-ketir, tapi inilah yang terjadi. Mane dan Salah sama-sama absen setelah keduanya mencetak gol ke gawang Chelsea (imbang 2-2) 2 Januari 2022 silam, karena memperkuat Timnas Senegal dan Mesir, negara asal mereka di Piala Afrika 2022.
Potensi masalah makin lengkap, karena keduanya sama-sama tampil bagus di Kamerun, dan menginspirasi Timnas Mesir dan Senegal lolos ke final. Alhasil, mereka saling berhadapan di partai puncak, 7 Februari 2022 (dinihari WIB).
Dengan demikian, Mane dan Salah harus absen selama lebih dari satu bulan, selagi Liverpool harus menjalani 6 pertandingan: 2 di Liga Inggris, 2 di semifinal Carabao Cup, dan 2 di Piala FA.
Pertanyaannya, apakah performa The Kop langsung ambyar tanpa dua penyerang cepat ini?
Ternyata tidak. Bahkan, secara mengejutkan, Jordan Henderson dkk mampu mencatat 5 kemenangan dan 1 hasil imbang dari 6 pertandingan terakhir.
Di Piala FA, Si Merah sukses mengalahkan Shrewsbury Town (4-1) dan Cardiff City (3-1) di Anfield. Di Carabao Cup, kemenangan dengan skor agregat 2-0 atas Arsenal membawa tim lolos ke final. Di Liga Inggris, kemenangan atas Brentford (3-0) dan Crystal Palace (3-1) sukses memutus catatan tanpa kemenangan di 3 pertandingan sebelumnya.
Bukan cuma itu, catatan jumlah gol mereka tanpa duo finalis Piala Afrika juga cukup mengesankan. Ada 15 gol tercipta, hanya dalam 6 pertandingan, dengan hanya sekali gagal mencetak gol, yakni saat bermain imbang tanpa gol melawan Arsenal di leg pertama semifinal Carabao Cup.
Menariknya, dari 15 gol itu, 4 diantaranya hadir dari Fabino, seorang gelandang jangkar. Jumlah ini lebih banyak dari pemain lini serang macam Diogo Jota (3 gol) Alex Oxlade-Chamberlain, dan Takumi Minamino (2 gol).
Situasi semakin terlihat bagus, karena pemain muda macam Kaide Gordon turut mencetak gol, begitu juga dengan Harvey Elliott yang baru saja pulih dari cedera engkel.
Jadi, ada kedalaman kualitas cukup bagus. Apalagi, Luis Diaz yang mencatat debut saat melawan Cardiff City, Minggu (6/2) langsung membuat kesan positif.
Turun sebagai pemain pengganti di babak kedua, pemain asal Kolombia itu mampu mengkreasi assist untuk gol Takumi Minamino.
Dari segi dimensi permainan, pasokan umpan silang duet bek sayap Andy Robertson dan Trent Alexander-Arnold mampu menjadi pembeda. Dari keduanya tercipta total 8 assist, termasuk sepasang assist saat mengalahkan Cardiff.
Di sini, Juergen Klopp mampu menyiasati ketidakhadiran Salah dan Mane dengan sangat cerdik. Karena, selain mampu memaksimalkan materi pemain yang ada di lini depan, kemampuan pemain lini tengah dan belakang pun mampu dimaksimalkan untuk menciptakan gol atau assist.
Alhasil, Liverpool tetap mampu tampil baik dan meraih hasil positif, meski tak diperkuat dua penyerang andalan. Jika diibaratkan sebagai satu ujian, The Anfield Gank sudah lulus dengan nilai sangat memuaskan.
Kini, dengan berakhirnya Piala Afrika 2022, ada satu tantangan menarik buat Klopp, yakni memadukan Salah dan Mane, ke dalam skema permainan yang sudah berjalan selama mereka absen.
Mampukah The Kop menjaga tren positif?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H