Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Toksik

23 Januari 2022   15:09 Diperbarui: 23 Januari 2022   15:13 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Kompas.com)

Di luar, aneka macam suara bising ada, bahkan sejak matahari masih belum bangun. Mereka selalu tampak tumpang tindih, seperti sedang berebut masuk ke dalam lubang telinga yang kecil.

Padahal, kalau telinga bisa memilih, mereka pasti akan menolak mentah-mentah. Ada yang memekakkan telinga, ada yang sumbang, ada yang membuat was-was, ada juga yang membuat jengkel.

Semua itu menjadi racun buat pikiran. Ironisnya, ini semua datang, di tempat yang konon katanya nyaman, sebelum modernitas membuatnya berhenti nyaman.

Aku sadar, aku masih belum pulih dari luka akibat menghadapi semua masa sulit sendirian. Rasa sakit karena ditinggalkan juga masih terasa. Rasanya seperti ditusuk-tusuk dari berbagai arah, dan diminumi racun.

Aku menyadarinya, dari secangkir kopi hitam yang kuminum tiap hari. Dengan aroma dan krema nya, dia selalu sukses mendatangkan rasa kantuk yang membebaskan. Dia tahu persis, aku lelah dan butuh tidur.

Aku tak tahu, akan butuh waktu berapa lama sampai benar-benar pulih lagi. Itu hanya soal waktu. Semua hanya perlu kuikuti saat ini, karena saat sudah pulih nanti, ada yang sudah menungguku dengan penuh harap, seperti menunggu raksasa bangun dari tidurnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun