Beban ini masih belum termasuk proyek pembangunan training center baru sebesar 50 juta pounds (selesai tahun lalu) plus penambahan kapasitas tribun Anfield Road End yang memakan biaya 60 juta pounds (selesai tahun depan).
Sebelumnya, FSG menggelontorkan dana 110 juta pounds, untuk memperluas kapasitas tribun Main Stand pada tahun 2017. Dari sini terlihat, FSG yang belakangan "pelit" berbelanja pemain baru memang sedang fokus menata soliditas internal tim, dan membangun (atau memperbarui) infrastruktur yang ada.
Mereka lebih berorientasi jangka panjang, supaya kondisi internal dan keuangan klub bisa tetap sehat dalam jangka panjang, dengan fondasi yang paten. Jika kondisi keuangannya sehat, klub bisa tetap kompetitif.
Inilah alasan, kenapa manajemen klub masih enggan menuruti keinginan Salah, yang membuat situasi pemain kidal ini jadi serba salah. Situasi ini juga berpotensi dialami Sadio Mane dan Roberto Firmino yang kontraknya juga akan kedaluwarsa pada tahun 2023.
Memang, FSG mungkin akan mengambil keputusan kurang populer, jika akhirnya harus merelakan trio Firmino-Mane-Salah pergi, entah dijual atau dilepas gratis, seperti pada kasus Sterling dan Wijnaldum dulu.
Tapi, pandangan mereka jelas dan tegas: tak ada pemain yang lebih besar dari klub, dan jangan sampai ulah satu-dua orang merusak tim secara keseluruhan.
Mungkin, kita akan melihat wajah baru di skema trisula ala Juergen Klopp dalam waktu dekat, jika negosiasi kontrak Salah tetap buntu.
Menarik ditunggu, bagaimana drama tarik ulur ini berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H