Maka, sudah seharusnya Shin Tae-yong dipertahankan, dan diberi dukungan lebih baik. Jika tidak, Timnas Indonesia bisa semakin tertinggal, karena terlalu sibuk bongkar pasang pelatih, tanpa punya sistem yang jelas.
Di sisi lain, performa bagus para pemain muda Tim Garuda di Piala AFF 2020 bisa menjadi jalan bagi mereka, untuk berani bermain di luar negeri. Seperti diketahui, turnamen seperti Piala AFF biasanya menjadi tempat pencari bakat klub-klub Thailand, Korea Selatan atau Jepang,, untuk meneropong talenta potensial dari Asia Tenggara.
Dengan segala hormat, berhubung Liga Indonesia masih bermasalah di sana-sini, bermain di luar negeri bisa menjadi alternatif ideal, bagi pemain muda Timnas Indonesia untuk mengembangkan kemampuan.
Minimal, jika tak rutin dimainkan seperti Egy Maulana Vikri di FK Senica (Slovakia), atau Asnawi Mangkualam di Ansan Greeners (Korea Selatan), si pemain bisa punya keterampilan dan pemahaman taktik lebih baik dari sesi latihan rutin, seperti dimiliki Witan Sulaeman.
Pemain lincah ini terbukti mampu tampil bagus di Piala AFF 2020, meski belum pernah main di tim utama Lechia Gdansk (Polandia).
Modal pengalaman dan kemampuan ini nantinya bisa membuat Timnas Indonesia lebih kuat. Selama para pemain muda Timnas Indonesia tak terjebak di zona nyaman, mereka bisa memanfaatkan momentum ini untuk lebih berkembang.
Di sisi lain, capaian di Piala AFF 2020 juga bisa menjadi momentum buat PSSI, untuk lebih serius berbenah di semua aspek. Jika tata kelola sepak bola nasional sudah bagus, bahkan sejak level usia dini, Timnas Indonesia akan punya tim yang solid, dengan kualitas pemain inti dan cadangan sama baik.
Jadi, sekalipun ada pemain inti yang absen, misalnya karena akumulasi kartu kuning, seperti pada kasus Pratama Arhan di final Piala AFF leg pertama lalu, Timnas Indonesia tetap solid.
Tak lupa, Piala AFF 2020 seharusnya bisa menjadi pengalaman berikutnya buat publik sepak bola nasional, untuk tak mudah larut dalam euforia. Supaya, apapun hasilnya, semua bisa diterima dengan baik.
Apa yang ditampilkan Timnas Indonesia di Singapura memang terlihat menjanjikan, tapi harus ada keberlanjutan di sini, supaya prospek cerah yang terlihat sekarang bisa terus berkembang, baik secara kemampuan maupun mental.
Dengan demikian, Timnas Indonesia di masa depan bukan hanya punya tim berisikan pemain berkemampuan individu bagus, tapi juga punya mental tangguh, karena kegagalan meraih trofi Piala AFF 2020 sudah membuat mereka "terlatih patah hati".