Memang, setelah menyerang bertubi-tubi, Pratama Arhan sukses menyamakan skor menjadi 2-2 di menit ke 87, tapi pemain PSIS Semarang ini sempat membuat seluruh tim ketar-ketir, setelah melakukan pelanggaran di kotak terlarang, tepat di masa injury time.
Beruntung, eksekusi penalti Shahdan Sulaiman mampu ditepis Nadeo Argawinata.
Di babak perpanjangan waktu, giliran Timnas Indonesia yang memegang kendali. Kali ini, Hasan Sunny dkk tak diberi kesempatan menjalankan strategi mereka.
Hasilnya, Indonesia sukses mencetak dua gol tambahan lewat Irfan Jaya dan Egy Maulana Vikri di babak pertama, untuk berbalik unggul 4-2. Jumlah gol itu bisa saja bertambah, andai Hassan Sunny tak tampil bagus di bawah mistar.
Saat pertandingan akhirnya selesai, Indonesia menang dengan agregat 5-3, selagi Singapura mengakhiri pertandingan dengan 8 pemain, setelah Hassan Sunny dikartu merah wasit, tepat di menit-menit akhir perpanjangan waktu.
Kemenangan ini memang menjadi "happy ending" karena mengantarkan Tim Garuda ke final Piala AFF untuk keenam kalinya. Memang, ada paduan bagus antara strategi jitu, pemilihan pemain, tim yang kompak, dan mental yang lebih tangguh dari sebelumnya.
Tapi, melihat prosesnya yang dramatis, masih ada banyak hal yang perlu dipersiapkan menuju final, demi tampil lebih baik lagi. Harapan juara memang ada, tapi bukan berarti Timnas Indonesia boleh jumawa, karena itu bisa jadi bumerang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H