Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sebuah Drama di Stadion Anfield

23 Desember 2021   10:21 Diperbarui: 23 Desember 2021   10:33 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi kemenangan skuad Liverpool (Sindonews.com)

Hasilnya, The Kop mampu memperkecil skor menjadi 2-3, lewat gol Diogo Jota di menit ke 68, memanfaatkan umpan Takumi Minamino. Setelahnya, Jamie Vardy dkk lebih banyak bertahan, sambil men-delay tempo permainan.

Strategi ini tampaknya akan berhasil, sebelum petaka datang di menit akhir masa injury time. Berawal dari sebuah pelanggaran di daerah pertahanan Leicester, James Milner melepas umpan jitu, yang mampu diselesaikan dengan baik oleh Takumi Minamino.

Skor pun menjadi imbang 3-3, dan harus dilanjutkan ke babak adu penalti. Di sini, para pemain tim tamu masih terlihat kaget, karena kebobolan di menit akhir. Sebaliknya, para pemain Liverpool terlihat lebih percaya diri.

Terbukti, dari enam eksekutor penalti yang maju, hanya Minamino yang gagal mencetak gol, karena tendangan penaltinya membentur mistar gawang.

Sementara itu, Caomihin Kelleher panen pujian, karena sukses menggagalkan eksekusi penalti Luke Thomas dan Ryan Bertrand. Liverpool pun menang 5-4 di babak tos-tosan.

Performa ini melanjutkan catatan bagus deputi Alisson soal tendangan penalti.
Sebelumnya, kiper asal Republik Irlandia ini juga sukses menepis tendangan penalti, saat Si Merah menang 3-0 atas Norwich City di babak 32 besar.

Hasil ini memastikan tim asuhan Juergen Klopp lolos ke babak semifinal, dan akan bertemu Arsenal, yang sehari sebelumnya mengalahkan Sunderland 5-1.

Secara umum, pertandingan ini seperti roller coaster, karena Leicester City mampu memanfaatkan situasi dengan baik, khususnya di babak pertama.

Tapi, saat Liverpool mampu memperbaiki performa di babak kedua, mereka sekali lagi menunjukkan mental bertanding istimewa, dan mampu meraih kemenangan, sekalipun tidak tampil dengan kekuatan penuh.

Inilah satu peningkatan lain di Liverpool musim ini, khususnya setelah tertempa dengan berbagai kesulitan sepanjang musim lalu. Jika mental setangguh ini minimal mampu dipertahankan, meraih setidaknya satu trofi juara seharusnya bisa dicapai, karena mereka punya mental yang tangguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun