Jelang pertandingan pertama Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2020 melawan Kamboja, lini serang Tim Garuda dipastikan tanpa Egy Maulana Vikri.Â
Penyebabnya, pemain asal Sumatera Utara itu baru bisa dilepas klubnya, FK Senica saat Liga Slovakia memasuki masa jeda paruh musim pada pekan depan.
Meski sebelumnya sempat berusaha dinegosiasikan oleh PSSI, FK Senica enggan melepas Si Kelok Sembilan, karena Piala AFF bukan agenda resmi FIFA.Â
Apalagi, Egy belakangan mulai rutin tampil sejak menit awal, dan telah mencetak dua gol di Liga Slovakia. PSSI pun mau tak mau harus menerima keputusan ini.
Otomatis, Egy baru bisa bergabung dengan skuad Timnas Indonesia setelah fase grup berakhir. Dengan kata lain, eks pemain Lechia Gdansk ini baru bisa tampil di babak semifinal.
Itupun masih dengan catatan, Evan Dimas dkk mampu lolos dari fase grup, mengungguli Malaysia dan Vietnam, dua tim yang sama-sama menang di laga perdana. Jika tidak, Egy hanya akan pulang untuk berlibur sejenak, bukan untuk bertanding di Singapura.
Karenanya, pelatih Shin Tae-yong mungkin akan memilah-milah, siapa sosok pengganti ideal buat pemain kidal satu ini.
Melihat materi pemain saat ini, Shin Tae-yong sebenarnya punya opsi aman, yakni Witan Sulaeman. Pemain asal Palu ini bertipikal mirip Egy, yakni pemain sayap berkaki kidal.
Kebetulan, sama seperti Egy, Witan juga merupakan lulusan SKO Ragunan, dan sedang dikontrak klub Eropa. Lebih jauh, eks pemain Radnik Surdulica (Serbia) ini sudah cukup lama berada di kamp latihan Timnas Indonesia, sejak Kualifikasi Piala Asia U-23 yang lalu.
Situasi ini sebenarnya cukup menguntungkan bagi pelatih Shin Tae-yong, karena Witan mendapat keleluasaan dari Lechia Gdansk, klub tempatnya bermain saat ini, untuk berlama-lama bergabung dengan Timnas Indonesia.
Sebuah keputusan yang cukup cerdik dari klub Liga Ekstraklasa Polandia, karena mereka sebelum ini sudah cukup populer di media sosial, sejak mendatangkan Witan musim panas lalu.
Jadi, ketimbang dibiarkan berkarat di bangku cadangan tim lapis kedua klub Polandia itu, kemampuan Witan bisa dimaksimalkan, alih-alih menunggu Egy yang masih belum bisa bergabung.
Jika pemain berusia 19 tahun ini rutin diberi kesempatan bermain di fase grup Piala AFF, rasanya ia bisa menjadi satu senjata rahasia yang menarik, karena punya kecepatan dan teknik yang lumayan. Tinggal dipoles sedikit lagi, ia bisa bersinar.
Kebetulan, level kesulitan lawannya pun tergolong bertingkat. Dimulai dari partai melawan Kamboja dan Laos, dua tim yang secara tradisional bukan tim kuat di Asia Tenggara, lalu berlanjut ke Vietnam dan Malaysia, dua tim kuat di Asia Tenggara.
Andai mampu lulus ujian, Witan akan bisa dikombinasikan dengan Egy, seperti saat di Timnas U-19 dulu. Bedanya, kali ini, mereka akan berduet di Timnas Indonesia senior. Sekali lagi, dengan catatan, Timnas Indonesia mampu lolos dari fase grup Piala AFF 2020.
Mampukah Witan Sulaeman bersinar di fase grup Piala AFF 2020?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H