Sorotan internasional juga semakin lengkap, karena event balap sepeda internasional juga akan dihelat 20 Februari 2022 mendatang. Balapan bertajuk L'Etape Indonesia by Tour de France, yang biasa disebut juga Tour de Lombok, awalnya akan digelar pada tahun 2020, tapi ditunda karena pandemi.
Pada titik ini, sport tourism di Mandalika (dan Pulau Lombok secara umum) telah bertransformasi menjadi sport event berskala internasional, berkat dukungan pemerintah dan pihak terkait di berbagai aspek. Untuk jangka pendek dan menengah, penyelenggaraan event internasional seperti ini memang menjadi pemancing kehadiran event-event besar lainnya.
Bagi Pemda setempat, keberadaan DSP Mandalika dan sirkuitnya, memang menjadi "amunisi" tersendiri, dalam proses pencalonan Provinsi Bali, NTB, dan NTT menjadi tuan rumah bersama, Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2028 mendatang.
Jika konteksnya manfaat jangka panjang dari aspek olahraga, DSP Mandalika juga bisa dimanfaatkan menjadi tempat ideal untuk pembinaan atlet lari atau balap motor lokal.
Jika peluang tersebut dapat diseriusi, bukan tak mungkin akan muncul atlet hebat dari seputaran Lombok, seperti halnya Lalu Muhammad Zohri, juara dunia atletik junior tahun 2018 dan peraih medali perak Asian Games 2018 asal Kabupaten Lombok Utara.
Secara spesifik, dari event balap motor dan balap sepeda di sirkuit Mandalika, ada potensi mendorong promosi produk lokal dengan memberikan bingkisan tematik. Tentunya, dengan tema bernuansa kearifan lokal khas Lombok, bukan meniru daerah atau negara lain.
Di sini, orisinalitas budaya Lombok perlu ditampilkan, sebagai ciri khas DSP Mandalika. Dengan demikian, potensi wisata selain event bisa ikut diberdayakan. Misalnya wisata alam atau edukasi seputar kebudayaan masyarakat setempat.
Potensi wisata yang dioptimalkan juga bisa menghadirkan destinasi wisata baru di Wonderful Indonesia, yang akan mendorong semua pihak yang terlibat lebih berkembang, baik secara kemampuan maupun kualitas layanan. Dengan demikian, potensi wisata di sekitar Mandalika ikut diberdayakan, supaya dapat memberdayakan masyarakat setempat, bukan lagi pada high season saja, tapi secara berkelanjutan.
Sebagai bonusnya, kemajuan sektor pariwisata dapat ikut membantu pelestarian budaya lokal, seperti makanan khas daerah tersebut.
Seperti diketahui, di suatu destinasi wisata, makanan khas lokal selalu menjadi potensi wisata gastronomi. Potensi gastronomi umumnya hadir dari budaya dan bahan pangan lokal, karena jenis wisata ini cukup diminati turis, terutama turis asing.