Meski awalnya didatangkan Klopp atas saran Alisson, kedatangan eks pelatih kiper dan pelatih interim Galatasaray ini mengindikasikan, kiper-kiper Liverpool nantinya akan diarahkan untuk dapat berperan sebagai kiper modern, dengan Alisson sebagai benchmark-nya.
Seperti diketahui, selain punya refleks yang oke, Alisson juga punya akurasi mengumpan yang baik. Kiper utama Timnas Brasil ini bahkan sudah pernah mencetak gol di Liga Inggris musim 2020/2021, saat sundulannya menjebol gawang West Brom.
Makanya, ia menjadi satu dari sedikit kiper yang pernah membuat gol dan assist di Liga Inggris. Gaya mainnya yang khas kiper modern, telah terbukti pas dengan sistem "gegenpressing" Klopp.
Perekrutan Taffarel sebagai pelatih kiper Liverpool semakin masuk akal, karena Liverpool juga mempunyai Marcelo Pitaluga di tim junior. Kiper asal Brasil ini diboyong dari Fluminense tahun lalu, karena duanggap berpotensi menjadi penerus Alisson di masa depan.
Untuk itulah, Taffarel dipandang sebagai solusi, untuk memperkuat sektor kiper dari segi sistem kepelatihan. Dengan demikian, pos bawah mistar Liverpool akan tetap baik-baik saja, andai Alisson suatu saat absen atau sudah hengkang.
Meski kadang luput dari perhatian, kedatangan sosok pelatih dengan peran spesifik seperti Taffarel, sejatinya tak kalah penting dari transfer pemain atau pelatih kepala. Karena, di balik ketangguhan seorang kiper hebat, ada peran besar pelatih kiper jempolan dalam prosesnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H