Dengan angka sebesar itu, PSG jelas punya perhitungan terukur. Kalau tidak, Les Parisiens tak akan mau mengontraknya dengan gaji sebesar itu sampai dua tahun.
Sekaya-kayanya Nasser Al Khelaifi, ia takkan berbuat ceroboh, dengan membayar kucing dalam karung dengan harga mahal. Bos asal Qatar ini bahkan mau bersabar, menunggu sampai bek veteran ini pulih, sekalipun rumor tentangnya terus saja ada.
Hasilnya, pada akhir pekan lalu, Ramos akhirnya mencatat debut, saat PSG mengalahkan Saint Etienne 3-1 di Ligue 1 Prancis. Tak tanggung-tanggung, ia langsung bermain penuh, bersama Marquinhos, yang di laga itu mencetak dua gol, dalam kemenangan yang diinspirasi hat-trick assist Lionel Messi dan diwarnai cedera Neymar.
Kembalinya Ramos ke lapangan hijau, setelah cukup lama menjalani rangkaian rehabilitasi pascacedera, jelas menjadi sesuatu yang melegakan, karena semua akhirnya bisa melihat, seperti apa formasi tim asuhan Mauricio Pochettino dengan formasi terbaik di lini belakang.
Memang, masih butuh waktu untuk melihat, apakah eks pemain Sevilla ini bisa tampil maksimal atau tidak, tapi, kesabaran PSG menjadi satu contoh langka di sepak bola modern, yang belakangan cenderung kurang sabaran.
Benar, meski prosesnya kurang mengenakkan, pada akhirnya kesabaran akan berbuah manis, jika mau ditekuni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H