Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Melihat Erling Haaland yang (Belum) Sebagus Itu

19 November 2021   00:22 Diperbarui: 19 November 2021   00:25 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erling Haaland (Tribunnews.com)

Bicara soal Erling Haaland, mungkin banyak yang sudah berdecak kagum padanya. Maklum, pemain asal Norwegia itu terlihat punya prospek menjanjikan.

Meski berpostur tinggi besar, pemain kelahiran Leeds ini punya catatan gol yang cukup sangar. Di usianya yang ke 21 tahun, ia sudah mencetak 70 gol dari 69 penampilan bersama Borussia Dortmund di berbagai ajang.

Sebelumnya, putra Alf-Inge Haaland ini sudah mencetak 29 gol dari 27 penampilan bersama RB Salzburg, dalam tim yang juga diperkuat Hwang Hee-chan dan Takumi Minamino. Sebuah prestasi yang turut mengangkat namanya sebagai bintang baru di Eropa.

Dengan produktivitasnya yang istimewa, terutama dalam dua tahun terakhir, wajar jika eks pemain Molde ini dianggap sebagai bintang masa depan. Namanya bahkan mulai dibandingkan dengan Kylian Mbappe, penyerang berbakat PSG dan Timnas Prancis.

Pemain yang diageni Mino Raiola ini memang punya catatan performa bagus di Timnas Norwegia. Di tingkat junior ia sempat menjadi top skorer Piala Dunia U-20 di Polandia tahun 2019, berkat 9 gol yang dicetaknya, meski saat itu Timnas Norwegia rontok di fase grup. Saat naik ke level senior, selusin gol sudah dicetaknya, hanya dari 15 penampilan.

Sampai di sini, semua terlihat menjanjikan. Tapi, kalau boleh jujur, Haaland masih belum sebagus itu, terutama di fase menentukan. Jangankan melaju jauh di turnamen Euro atau Piala Dunia, lolos kualifikasi saja belum mampu. Teranyar, Timnas Norwegia kalah bersaing dengan Belanda dan Turki di kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, setelah sebelumnya gagal lolos ke Euro 2020.

Ini jelas berbeda dengan Mbappe, yang sudah meraih satu trofi Piala Dunia dan UEFA Nations League bersama Timnas Prancis plus sekali lolos ke final Liga Champions bersama PSG. Pada saat menentukan, penyerang gesit ini sesekali bisa menjadi pembeda.

Di level klub, performa eks anak didik Ole Gunnar Solskjaer (iya, Ole yang itu) mungkin terlihat menyeramkan. Tapi, ia masih belum bisa mengungguli seorang Robert Lewandowski yang masih saja tokcer walau sudah senior, dan rutin membawa Bayern Munich juara Bundesliga Jerman, bahkan meraih treble winner di klub Bavaria..

Kalau dibandingkan dengan Lewandowski saat masih di Dortmund saja, Haaland "hanya" unggul secara statistik gol. Torehan satu trofi DFB Pokal di Signal Iduna Park milik kompatriot Martin Odegaard ini bahkan terlihat biasa saja, karena sepanjang waktunya di Dortmund, Lewandowski sudah membantu Si Kuning-Hitam juara Bundesliga (2 kali), juara DFB Pokal, dan lolos ke final Liga Champions.

Di level antarnegara, jangankan dibandingkan dengan Messi, Cristiano Ronaldo, atau Kylian Mbappe, dibandingkan dengan Lewandowski saja, Haaland masih belum sebanding, karena Lewy setidaknya pernah membantu Timnas Polandia lolos ke Piala Dunia dan Euro, level yang kurang lebih sama dengan Zlatan Ibrahimovic di Timnas Swedia, atau Andriy Shevchenko di Timnas Ukraina.

Jadi, penilaian luar biasa atas dirinya, terutama akhir-akhir ini, mungkin agak berlebihan, karena ia terbukti belum cukup matang, terutama di fase menentukan. Penyerang bertipe oportunis sepertinya memang bagus, tapi hanya saat suplai umpan matang lancar dan kondisinya fit. Jika tidak, ia hanya kartu mati.

Soal mencetak gol, kemampuan penyerang bertinggi badan 194 cm ini memang istimewa. Tapi, eks pemain Bryne ini masih butuh waktu dan keberuntungan lebih banyak, untuk bisa mencapai level optimal. Jika belum bisa dicapai di Dortmund, mungkin itu bisa dicapai di klub lain. Dengan catatan, ia tak salah pilih klub, dan bisa menjaga, bahkan meningkatkan level konsistensi performanya.

Sekali salah pilih, dan terlanjur terpuruk, ia bisa saja berubah menjadi "wonderkid gagal". Jika itu terjadi, mungkin orang akan menyebutnya "overrated", karena pemberitaan luar biasa atas dirinya selama ini ternyata cuma pepesan kosong, karena realita tak sebagus dalam berita.

Dari pemain bernama lengkap Erling Braut Haaland ini, kita bisa melihat, punya kemampuan mencetak gol yahud itu memang bagus, tapi untuk membuat kemampuan ini bisa hadir di saat krusial, seorang pemain harus benar-benar matang, dan perlu waktu sedikit lebih lama untuk mencapai level ini.

Menjadi pemain bintang yang bersinar memang bagus. Ada banyak pemain bintang yang bersinar, tapi tak semua mampu melakukannya di saat krusial, karena kapabilitas ini adalah milik mereka yang sudah tertempa dan dimatangkan oleh pengalaman.

Untuk saat ini, Haaland masih dalam perjalanan menuju ke sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun