Secara administratif, gunung bertipe kerucut ini terletak di Kabupaten Bima dan Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terdapat empat jalur pendakian, yakni Doro Ncanga, Kawinda Toi, Pancasila, dan Piong.
Dengan lebar 7 kilometer, keliling 16 kilometer, dan kedalaman lebih dari 1 kilometer, kawah di puncak Gunung Tambora banyak disebut sebagai kawah terbesar di Indonesia. Gunung bernama lain Tomboro ini juga menawarkan panorama alam nan indah. Sejak tahun 2015,kawasan Gunung Tambora telah ditetapkan sebagai Taman Nasional.
Inilah yang membuat Gunung Tambora menarik bagi para pendaki yang ingin menikmati keindahannya, dan peneliti, yang ingin mencari jejak sejarahnya, atau meneliti keanekaragaman hayatinya. Karena riwayat erupsi dan statusnya sebagai gunung berapi aktif, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) senantiasa mengamati aktivitas vulkaniknya.
Panorama alam menakjubkan, ditambah catatan sejarah yang pernah mengguncang dunia, menjadi satu perpaduan unik sekaligus langka di dunia. Keduanya menjadi satu paket pesona di Gunung Tambora.
Referensi
- de Jong Boers, B. (1995). "Mount Tambora in 1815: A Volcanic Eruption in Indonesia and its Aftermath". Indonesia. 60: 37--59.
-. Henry and Elizabeth Stommel. Volcano Weather: The Story of 1816, the Year without a Summer, Newport RI. 1983. ISBN 0-915160-71-4
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H