Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Polemik Mata Najwa Vs PSSI dan Sebuah Keprihatinan

6 November 2021   13:41 Diperbarui: 6 November 2021   14:48 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Najwa Shihab (Kompas.com)

Saat ada media yang berani vokal, mereka malah mencoba "membungkam" lewat gugatan. Siklusnya begini terus, sampai Doraemon tak lagi doyan makan kue dorayaki.

Melihat fenomena ini, seharusnya semua sudah jelas. Sepak bola Indonesia tak pernah benar-benar bisa diharapkan untuk bisa berprestasi, karena tata kelola dan mentalitas pengurusnya memang sudah bobrok, kecuali jika semua dibongkar total dan dibangun ulang dengan melibatkan orang-orang yang kompeten.

Praktis, sepak bola nasional hanya bisa dinikmati sebagai sebuah hiburan. Ada "stand up comedy" lewat kehebohan dan celetukan unik sang komentator, adegan baku hantam saat pertandingan berjalan keras, dagelan saat wasit dan pengurus PSSI mengeluarkan keputusan tak biasa, dan aneka macam "atraksi" lain, termasuk "sepak bola ala tujuh belasan" saat lapangan banjir, yang hanya ada di Indonesia.

Sebagai sebuah hiburan, sepak bola nasional memang sebuah paket lengkap. Tapi, kualitasnya tak akan pernah bisa diharapkan seperti cabor bulutangkis.

Selama pengurus PSSI masih menampilkan logika ajaib dan sisi antik mereka, selama itu juga pecinta sepak bola nasional merasakan betul, seberapa pedih saat menyadari, cinta mereka pada sepak bola nasional hanyalah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Persis seperti lirik lagu "Pupus" yang dilantunkan oleh Once Mekel dengan penuh penghayatan:

 Baru kusadari,
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk,
Sluruh hatiku

Miris!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun