Sebagai seorang Kompasianer, ada beberapa bagian menarik dari Kompasiana, yang sekaligus menjadi "nilai tambah". Ada komunitas, event, sampai program rutin.
Semuanya mampu membuat suasana lebih "hidup", sehingga interaksi antarpengguna platform biru ini bisa terus terjalin, termasuk di media sosial atau saat bertemu langsung di event offline.
Jadi, ketika ada kehebohan soal "ketimpangan" angka perolehan K-Rewards, rasanya seperti menonton K-Drama alias drakor. Saya sebut demikian, karena ada bauran konflik, komedi, sampai plot twist yang tak terduga.
Memang, sudah ada beberapa Kompasianer, yang ikut memberikan analisis teknis soal ini, sesuai dengan pengalaman mereka di dunia tulis-menulis. Ada juga yang sampai mengontak tim Kompasiana di pusat.
Tapi, jujur saja, sejak K-Rewards hadir tiga tahun silam, baru sekarang ada kegaduhan, sampai ada pengetatan seperti ini. Padahal, sebelumnya tak ada masalah, bahkan ada Kompasianer yang sampai rutin mendonasikan K-Rewards nya, dan itu difasilitasi oleh pengelola Kompasiana.
Semua tampak baik-baik saja, dan mereka yang berada di posisi papan atas perolehan "K-Rewards" memang sudah punya nama dan kualitas tulisan yang oke, lengkap dengan jam terbang di dunia tulis-menulis. Tak ada kesan jumawa, karena memang tak ada yang perlu disombongkan.
K-Rewards sendiri menjadi pelecut, yang pada prosesnya membuat banyak Kompasianer makin semangat menulis. Sistem yang ada pun disesuaikan seperlunya, dan tidak benar-benar ketat, karena pihak pengelola Kompasiana (seperti halnya mayoritas Kompasianers) jelas berasumsi positif.
Dalam arti, kegiatan tulis-menulis di sini sudah berjalan cukup lama, dalam suasana yang cukup positif. Masa sih, ada yang sampai hati bermain curang dengan menggelembungkan angka "viewer"?
Saya tidak bermaksud menjilat atau melebih-lebihkan. Nyatanya, sebelum ada kegaduhan dan penertiban kebijakan seperti baru-baru ini, tak pernah ada masalah, apalagi saling hujat.
Hubungan personal yang terjalin antar-Kompasianer pun cukup baik, bahkan mereka tak sungkan membantu, sekalipun baru bertemu langsung untuk pertama kali.