Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Saat "K-Rewards" Serasa "K-Drama"

3 November 2021   10:20 Diperbarui: 3 November 2021   11:14 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebabnya, uang itu didapat dengan cara tidak benar. Bukan kejutan juga kalau pada akhirnya akan ada banyak "pengeluaran tak terduga" yang justru membuat "nilai sesungguhnya" dari."hasil kerja" itu tampak, sekalipun tingkat pelanggarannya kecil.

Mengingat sifat dan prosesnya, kehilangan uang seperti itu adalah sesuatu yang wajar. Tidak merelakannya hanya akan menambah masalah.

Sebaliknya, kalau caranya benar, sekalipun jumlahnya kecil dan cepat habis, dampak positif yang dihadirkannya lebih kuat dan terasa.

Di platform blog untuk umum seperti Kompasiana, sebuah tulisan dengan jumlah klik banyak akan sangat terlihat, tapi masih dalam batas wajar. Tidak ada yang benar-benar dominan, karena pergerakannya dinamis, sesuai dengan perkembangan terkini.

Kalaupun ada yang mendapat sampai puluhan ribu klik secara organik, berarti tulisan itu benar-benar viral, mendapat banyak "nilai" atau komentar di postingan, atau dibagikan berkali-kali di media sosial, termasuk fanpage komunitas yang punya jutaan like.

Jadi, kalau ada tulisan yang jumlah kliknya puluhan ribu, dominan, tapi responnya di berbagai aspek tetap "santuy", maka mudah untuk mencurigai tulisan itu "digelembungkan" jumlah kliknya.

Sederhana saja, tulisan yang jumlah kliknya puluhan ribu kok nggak viral, kok nggak banyak like, comment atau share? Jelas ada yang salah.

Di platform "news aggregator", trik "penggelembungan" seperti ini memang bisa menambah jumlah klik, tapi tak otomatis menambah nilai monetisasi, malah bisa mengurangi.

Membagikan berkali-kali di media sosial pun, efektivitasnya belum tentu bagus, karena ada banyak informasi berseliweran di sana.
 
Kebetulan, waktu masih aktif menulis di sebuah news aggregator yang sudah almarhum, saya pernah melakukan eksperimen sederhana, dengan me-refresh halaman artikel berkali-kali, untuk menambah jumlah klik.

Jumlah kliknya memang lebih banyak dibanding postingan sebelumnya, komentar yang masuk pun cukup banyak, tapi nilai monetisasinya malah tidak setinggi postingan sebelumnya yang tidak saya otak-atik.

Masalah inilah, yang mungkin membuat pengumuman K-Rewards bulan September lalu "ngaret" dari biasanya. Ada banyak temuan dan hal-hal lain yang harus dikoreksi secara menyeluruh, sebelum akhirnya ditertibkan. Semoga, penertiban ini akan ikut menghasilkan perbaikan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun