Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menang tapi Malu

18 Oktober 2021   17:21 Diperbarui: 18 Oktober 2021   17:40 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi Piala Thomas (Kompas.com)

Oh, saya lupa, Indonesia bukan Korea Selatan atau Jepang, yang pejabatnya akan langsung mengundurkan diri, bahkan saat ada perkara yang terlihat remeh. Urat malu pejabat di sini kadang seperti makhluk astral: antara ada dan tiada.

Buktinya, saat ada pejabat yang diciduk karena korupsi, mereka masih bisa tersenyum bahagia di depan kamera. Tak ada penyesalan, karena pelaku korupsi diberi label "penyintas korupsi", sebuah perlindungan yang sistematis.

Pantas saja, kasus korupsi masih saja membanjir. Pelakunya saja terlindungi sampai seperti itu.

Gejala "hilang urat malu" ini, ternyata juga diperlihatkan Kemenpora, dengan ikut larut dalam euforia kemenangan di Piala Thomas. Padahal, andai mereka tak hanya menyurati WADA, seharusnya cerita memalukan di final Piala Thomas 2020 tak perlu terjadi.

Semoga, momen-momen seperti ini tak hanya jadi pembelajaran dalam kata-kata, tapi perbuatan nyata. Sebuah kemenangan memang selalu menyenangkan, dengan catatan, tak ada kelalaian memalukan di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun