Di sisi lain, fenomena rutin di tanggal kembar ini menunjukkan, ada satu masalah yang nyata. Keinginan perusahaan penyedia "platform" toko online untuk mengeruk keuntungan lewat program promosi, sebetulnya berbanding lurus dengan animo konsumen dalam berbelanja.
Masalahnya, sistem yang ada belum sepenuhnya siap untuk melayani lonjakan transaksi secara drastis, karena dirancang untuk bekerja secara ideal dalam keadaan normal.
Terbukti, di luar tanggal kembar, masalah keterlambatan dan gangguan sistem tak begitu parah. Saya pernah mencobanya beberapa kali, dan barangnya tiba tepat waktu dengan selamat.
Boleh dibilang, promosi di periode tanggal kembar merupakan pedang bermata dua bagi platform belanja dan toko online, karena terbukti menghadirkan kelemahan dan kelebihan secara bersamaan.
Sebenarnya, jika kelemahan ini bisa diterima semua pihak, seharusnya tak ada masalah. Tapi, jika tak ada perbaikan serius, platform belanja online yang ada saat ini bisa digeser oleh inovasi layanan sejenis, terutama jika inovasi itu punya sistem yang adaptif terhadap lonjakan transaksi, misalnya di periode tanggal kembar.
Mungkin, terdengar aneh untuk saat ini, tapi dalam dunia modern yang serba cepat, semua kemungkinan bisa terjadi. Sama seperti kehadiran toko online, yang mampu menggeser dominasi toko fisik, meski sebelumnya tak pernah terbayangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H