Ditambah lagi, tingkat ketertiban masyarakat di saat itu benar-benar mengkhawatirkan, dan vaksin virus Corona masih belum terdistribusi, karena masih dalam tahap pengembangan.
Hasilnya, kasus baru virus Corona di Indonesia sempat meroket, dan saat mulai melandai, tak butuh waktu lama untuk kembali meroket tajam. Sekali lagi, ketertiban jadi masalah, dan ini diperparah dengan datangnya varian delta dari India.
Untuk saat ini, vaksinasi massal memang masih terus digalakkan, tapi masalah-masalah yang ada, ditambah dengan naiknya tren "revenge vacation" plus hadirnya kluster sekolah, menjadi satu hal yang mengkhawatirkan.
Jika perilaku ini masih saja ada, di saat level kekebalan kolektif masih belum tercapai, kekebalan kolektif yang sedang dibangun dan diupayakan bisa berantakan, karena jumlahnya masih kalah banyak dengan yang belum divaksin, khususnya vaksin dosis lengkap.
Jadi, sebelum pemerintah bicara banyak soal perubahan dari pandemi ke endemik, perlu dipastikan dulu, apakah kekebalan dan kesadaran kolektif sudah benar-benar terbentuk sempurna atau belum, sebagai satu langkah transisi.
Andai belum terbentuk, maka vaksinasi dan edukasi soal ketertiban harus benar-benar diseriusi, dengan menjangkau semua kalangan, termasuk kelompok usia anak-anak. Andai sudah terbentuk, tak boleh ada yang jumawa, karena keadaan masih serba tak pasti.
Dengan demikian, kita punya pegangan untuk bertahan di masa sulit, dan melangkah maju, setelah masa sulit itu lewat. Selebihnya, kembali ke kesadaran diri masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H