Para pemain senior yang tersisa pun sebagian diantaranya ternyata sudah "habis masa". Tak mulusnya regenerasi dari pemain jebolan akademi La Masia, yang sebenarnya sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir, akhirnya jadi bom waktu yang sekarang meledak.
Disebut demikian, karena saat pelatih Ronald Koeman mulai mencoba memasukkan pemain-pemain muda di tim utama, perbedaan kualitasnya langsung terlihat. Bukan berarti mereka jelek, tapi butuh waktu sedikit lebih lama untuk bisa memoles mereka menjadi pemain bintang.
Jadi, wajar kalau Barca mencatat performa kurang maksimal di awal musim ini. Jangankan mengalahkan Bayern Munich di Liga Champions, menghadapi Granada saja masih kewalahan.
Level kualitas aktual tim yang ada memang belum cukup bisa untuk diharapkan langsung tampil di level terbaik. Masih ada banyak hal yang harus ditingkatkan.
Jadi, akan aneh jika Barcelonistas hanya menyalahkan Koeman seorang. Masalah yang ada sekarang adalah hasil dari mismanajemen bertahun-tahun dan menjadi masalah tim secara umum.
Pelatih asal Belanda itu sebenarnya sudah melakukan pendekatan yang cukup tepat, sesuai dengan kondisi tim, termasuk dalam hal finansial. Jadi, sang meneer adalah sosok yang tepat untuk tim, dalam kondisi amburadul seperti sekarang.
Pengalamannya membina pemain muda di klub dan timnas Belanda sudah teruji. Latar belakangnya sebagai anak didik Johan Cruyff pun sesuai dengan rencana kebijakan Barcelona di bawah kepemimpinan Joan Laporta, yang notabene merupakan seorang Cruyffista.
Jadi, tuntutan untuk mendepak Ronald Koeman jelas bukan sesuatu yang logis. Andai dipecat pun, Barca belum tentu mampu membayar kontan kompensasinya. Bukan kejutan jika legenda Barca ini bertahan sampai kontraknya habis akhir musim ini.
Soal pelatih baru, memangnya siapa pelatih terkenal yang mau melatih The Catalans, dengan kondisi mereka saat ini? Xavi Hernandez, yang tergolong masih hijau pun sempat menolak, apalagi pelatih macam Pep Guardiola atau Antonio Conte.
Dengan kondisi compang-camping, dan ditinggal bintang sekelas Messi, hanya pelatih yang memang mencintai klub, atau sedang mencari tantangan ekstrem saja, yang mau duduk di kursi panas Nou Camp.
Praktis, daripada menuntut hal aneh-aneh, seharusnya Barcelonistas hanya perlu menikmati kiprah tim kesayangan mereka tanpa ekspektasi berlebihan. Musim ini adalah periode transisi penuh kekacauan di Catalonia.