Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tak Selamanya Populer Itu Indah

10 September 2021   11:00 Diperbarui: 10 September 2021   11:00 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara soal popularitas, ada begitu banyak orang atau institusi yang mendambakan untuk bisa populer. Di era media sosial seperti sekarang, menjadi viral bahkan bisa jadi satu kebanggaan, karena "semua mata tertuju padamu", seperti kata slogan acara kontes kecantikan.

Entah popularitas itu awet atau tidak, selama itu sifatnya baik, tentu akan membanggakan. Masalahnya, jika itu bercampur dengan hal kurang baik, rasanya pasti membingungkan.

Di sepak bola nasional, situasi ini kebetulan sedang dialami AHHA PS Pati FC, klub kontestan Liga 2 Indonesia.

Memang, sejak diakuisisi oleh Atta Halilintar dan Putra Siregar, klub ini banyak mendapat sorotan. Kehadiran duet YouTuber kondang dan pengusaha ini juga mampu menarik minat sponsor maupun eksposur media.

Otomatis, pemain-pemain kelas nasional seperti Zulham Zamrun dan Sutan Zico pun pun bisa diboyong. Tak heran, klub berlogo kuda jingkrak ini menjelma jadi satu klub yang diprediksi bisa bersaing di Liga 2.

Di lapangan, performa tim "Java Army" juga terlihat menjanjikan, dengan antara lain mencatat beberapa kemenangan atas Persija Jakarta, PSS Sleman dan Persiraja Banda Aceh. Ketiganya merupakan kontestan Liga 1.

Masalahnya, tim asuhan Ibnu Grahan ini juga banyak disorot media, karena dua hal yang tidak biasa. Pertama soal kebijakan rekrutmen pemain. Kedua, karena aksi bermasalah di lapangan.

Untuk hal pertama, klub yang bermarkas di kota Pati ini disorot, karena berani mengontrak Nurhidayat dan Yudha Febrian. Keduanya pernah dicoret dari Timnas Indonesia karena masalah indisipliner.

Tapi, manajemen klub meyakini, mereka masih punya kesempatan. Bahkan, mereka berani menyebut jargon "dirangkul bukan dipukul".

Banyak pihak yang mengernyitkan dahi, karena tim ini berani melakukannya. Meski begitu, tim yang semula bernama PSG Pati belakangan kena batunya, setelah ada dua pemain berlabel Timnas Indonesia dicoret karena masalah indisipliner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun