Tak heran, otoritas terkait tak keberatan memberi izin penonton masuk ke stadion, meski belum dalam kapasitas maksimal. Dengan catatan, para penonton ini sudah divaksin dosis lengkap, mentaati protokol kesehatan yang berlaku, dan punya sertifikat vaksin.
Meski tak optimal dari segi profit, kehadiran kembali penonton di stadion justru menguntungkan tim secara psikologis.
Di masa pra-musim ini, para pemain diajak kembali beradaptasi dengan atmosfer stadion yang hampir penuh, setelah sebelumnya sempat akrab dengan stadion kosong tanpa penonton.
Situasi ini menandai kembalinya sesuatu yang sempat hilang karena merebaknya pandemi.
Bagi tim tuan rumah, kembalinya suporter akan menjadi satu penyemangat. Sebaliknya, ini akan jadi tantangan buat tim tamu, setelah sebelumnya kerap membuat kejutan.
Meski belum sepenuhnya normal, mulai kembalinya penonton di stadion klub-klub Eropa menunjukkan, fase transisi menuju keadaan normal sudah dimulai. Jika lancar, tak perlu menunggu lama untuk menunggu stadion kembali penuh, dan semua kembali seperti semula.
Tentunya, kemajuan ini jadi harapan semua pihak di seluruh dunia, tapi ini hanya dapat dicapai, jika semua bisa tertib dan sudah divaksin dosis lengkap. Maka, sudah seharusnya tak ada lagi perdebatan tak perlu, karena ini menyangkut keselamatan bersama.
Pandemi dan segala imbasnya memang menjengkelkan, tapi bukan berarti kita boleh terlalu berlama-lama terjebak di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H