Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jejak Langkah Wakil Asia di Olimpiade

22 Juli 2021   19:31 Diperbarui: 22 Juli 2021   20:54 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara soal Olimpiade, sepak bola menjadi salah satu cabang olahraga yang cukup menarik, karena punya jejak sejarah cukup panjang. Maklum, cabor satu ini sudah mulai dipertandingkan sejak Olimpiade 1900.

Tapi, peserta dari cabor olah bola baru melibatkan negara di luar benua Eropa dan Amerika Utara pada edisi 1924.

Dalam kesempatan ini, Mesir hadir sebagai wakil Afrika pertama, dengan Uruguay keluar sebagai juara, dan kembali juara di edisi 1928. Momen inilah yang dianggap sebagai cikal bakal Piala Dunia, dan menjadi alasan mengapa Timnas Uruguay punya empat bintang, meski sebenarnya baru dua kali juara dunia (1930 dan 1950).

Bagaimana dengan kiprah wakil benua Asia?

Wakil benua Kuning baru hadir pertama kali di event multicabang ini pada Olimpiade 1936 di Berlin. Kala itu, Jepang mampu melaju ke babak perempatfinal, setelah mengalahkan Swedia 3-2 di babak pertama.

Sayang, mereka lalu dilipat Italia, yang di akhir turnamen meraih medali emas dengan skor 0-8.

Di edisi 1948, atau edisi perdana setelah Perang Dunia kedua, wakil benua Asia kembali hadir, dengan Korea Selatan, Taiwan, dan India tampil di babak pertama.

Dari ketiganya, hanya Korea Selatan yang lolos ke babak perempatfinal, setelah mengalahkan Meksiko dengan skor 5-3. Tapi, di perempat final, Tim Setan Merah kalah selusin gol tanpa balas atas Swedia, sang peraih medali emas.

Sempat absen di Olimpiade 1952, sepak bola Asia membuat satu momen historis di Olimpiade Melbourne 1956. Thailand, Jepang, Indonesia, dan India ikut ambil bagian.

Dari keempatnya, Indonesia dan India mampu membuat impresi positif. Indonesia yang dimotori Ramang mampu memaksa Uni Soviet yang digawangi Lev Yashin melakukan laga ulangan.

Indonesia vs Uni Soviet di Olimpiade 1956 (Tribunnews.com)
Indonesia vs Uni Soviet di Olimpiade 1956 (Tribunnews.com)
Meski akhirnya kalah 0-4, momen ini tetap diingat sebagai satu momen keemasan Tim Garuda. Mereka kalah dengan kepala tegak, karena Uni Soviet di akhir turnamen meraih medali emas.

Sementara itu, India mampu menjadi negara Asia pertama yang lolos ke babak semifinal Olimpiade, setelah mengalahkan Australia dengan skor 4-2.

Meski akhirnya gagal meraih medali, mereka mampu meraih penghargaan personal, setelah Neville D'Souza meraih gelar top skorer, lewat 4 gol yang dicetaknya.

Setelah India dan Taiwan hanya menjadi penggembira di fase grup Olimpiade 1960, giliran Jepang muncul sebagai wakil Asia lain yang bersinar.

Diawali dengan menjadi perempat finalis di kandang sendiri pada Olimpiade 1964, Tim Samurai Biru mampu membuat kejutan di Olimpiade 1968, dengan menjadi negara Asia pertama yang mampu meraih medali.

Kala itu, mereka sukses meraih medali perunggu, setelah mengalahkan tuan rumah Meksiko dengan skor 2-0. Di turnamen ini, tim Negeri Sakura sukses mengungguli Brasil di fase grup, dan mengalahkan Prancis 3-1 di perempat final.

Kunishige Kamamoto, top skorer Olimpiade 1968 (The-afc.com)
Kunishige Kamamoto, top skorer Olimpiade 1968 (The-afc.com)
Kegemilangan Jepang di Meksiko sendiri tak lepas dari kecemerlangan Kunishige Kamamoto, yang mampu meraih gelar top skorer berkat 7 gol yang dicetaknya. Hingga kini, Kamamoto masih menjadi top skorer sepanjang masa Timnas Jepang, dengan catatan 75 gol dari 76 laga.

Setelahnya, kiprah wakil benua Kuning cenderung timbul tenggelam. Setelah Malaysia dan Burma (kini Myanmar) rontok di fase grup Olimpiade 1972, Korea Utara, Israel (masih berstatus anggota AFC) dan Iran muncul sebagai tim perempatfinalis di Olimpiade 1976.

Pada prosesnya Korea Utara sukses membuat patah hati Timnas Indonesia asuhan Wiel Coerver (Belanda) di babak akhir kualifikasi.

Selebihnya, perempatfinal menjadi titik paling mentok buat wakil Asia sampai Olimpiade 1996. Dalam periode ini hanya Kuwait (1980), Irak (1980) dan Qatar (1992) yang mampu lolos dari fase grup.

Kompetisi tampak semakin sulit, karena wakil Afrika mulai bersinar, dengan torehan medali emas Nigeria di Olimpiade 1996 sebagai titik puncak. Kala itu, Jay-Jay Okocha dkk berhasil mengungguli Argentina di final.

Setelahnya, giliran Kamerun yang berjaya di Olimpiade 2000 dengan Samuel Eto'o muda ikut serta. Setelahnya, Nigeria kembali unjuk gigi, dengan meraih medali perak (2008) dan perunggu (2016).

Belakangan, persaingan semakin ketat, dengan wakil Amerika Utara dan Tengah ikut nimbrung. Meksiko sukses meraih medali emas di Olimpiade 2012, disusul Honduras yang jadi semifinalis di edisi berikutnya.

Situasi ini tak lepas dari semakin banyaknya pemain dari Afrika yang bersinar di Eropa dan perkembangan pesat di Amerika Utara.

Di mana wakil Asia?

Ternyata, wakil Asia juga ikut berkembang pesat, dengan Jepang dan Korea Selatan muncul sebagai kekuatan utama. Kecuali di Olimpiade 2008, yang ironisnya digelar di benua Asia, dua jagoan Asia Timur ini rutin lolos dari fase grup Olimpiade secara bergantian sejak Olimpiade 2000 hingga 2016.

Ki Sung Yueng (Skysports.com)
Ki Sung Yueng (Skysports.com)
Puncaknya, kedua tim mampu mencapai semifinal Olimpiade 2012, dengan Korea Selatan yang dibintangi antara lain diperkuat Ki Sung Yueng meraih perunggu. Torehan historis ini membuat personel tim Ksatria Taeguk saat itu diganjar hadiah bebas wajib militer oleh pemerintah Korea Selatan.

Menariknya, pada periode ini, ada Irak yang sukses menjadi semifinalis Olimpiade 2004. Prestasi ini terasa spesial, karena diraih saat negara Timur Tengah tersebut sedang dilanda konflik.

Melihat tren wakil Asia di Olimpiade cabor sepak bola kali ini, agaknya peluang wakil Asia untuk hadir di fase gugur masih terbuka. Tapi, butuh sedikit keberuntungan lagi untuk bisa melaju lebih jauh, karena tim-tim kuat seperti Brasil, Argentina, Meksiko, Prancis, Spanyol dan Jerman ikut ambil bagian.

Menarik ditunggu bagaimana kiprah tim wakil Asia di Olimpiade 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun