Jujur saja, andai pemerintah sejak awal melakukan vaksinasi massal secara terpusat, dengan pembagian jadwal dan wilayah yang runtut dan tepat, sesuai data kependudukan, kekisruhan dan kecemburuan soal vaksinasi pasti tak akan terjadi, karena semua orang sudah pasti kebagian.
Apa gunanya pemerintah punya data kependudukan dan fasilitas kesehatan berjejaring di seluruh negeri, jika tak dimanfaatkan secara optimal?
Pandemi Corona dan segala imbasnya memang sudah sukses merusak segala hal dalam hidup dan kehidupan. Bukan hanya secara materi, tapi juga secara moral, karena empati dan kewarasan ikut terpinggirkan oleh ego dan kepanikan.
Ini bukan sebatas wabah penyakit, tapi bencana kemanusiaan, karena ada banyak manusia yang lupa jadi manusia, hanya karena ingin selamat. Ini masih ditambah para penimbun, spekulan, dan oknum-oknum tak bertanggung jawab lainnya.
Semoga ini hanya sebuah mimpi buruk. Andai bukan mimpi, semoga ini bisa dilalui, sekalipun dengan kondisi hancur-hancuran, supaya, saat semua sudah membaik, masih ada cukup waktu untuk memulihkan kondisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H