Final Ideal. Begitulah sebutan yang tersemat pada final Euro 2020, yang akan mempertemukan Inggris dan Italia di Stadion Wembley. Sebelumnya, ini sudah menjadi prediksi favorit, sejak babak perempat final usai.
Disebut demikian, karena kedua tim sama-sama punya daya serang efektif, dan pertahanan solid. Pendekatan bermain mereka juga cukup menarik untuk disimak.
Italia yang biasa dikenal dengan sistem pertahanan gerendel, mampu bermain dinamis dengan formasi 4-3-3. Pola ini menjadi taktik andalan tim, sejak Roberto Mancini duduk di kursi pelatih.
Gli Azzurri menampilkan gaya main yang enak dilihat, karena menemukan sosok metronom lini tengah baru dalam diri Jorginho, yang didukung duo palang pintu Leonardo Bonucci dan Giorgio Chiellini.
Sementara itu, Inggris yang biasanya lekat dengan kick and rush kini terlihat lebih adaptif secara taktis. Tim Tiga Singa mampu menemukan cara untuk meredam beragam tipe permainan, dan mengatasi pukulan kejutan lawan. Mereka kini terlihat lebih tangguh, setelah sebelumnya kerap jadi pesakitan.
Sebagai contoh, tim asuhan Gareth Southgate mampu mengatasi gaya main disiplin khas tim-tim Eropa Timur (Republik Ceko, Kroasia vs Ukraina), "counter pressing" khas Jerman, dan ledakan dinamit Denmark.
Hasilnya, Harry Kane dkk mampu meraih kemenangan di waktu normal saat babak perdelapan final dan perempat final, plus satu kemenangan lewat perpanjangan waktu di babak semifinal.
Ini menunjukkan, The Three Lions punya efektivitas oke, dan pertahanan yang terlihat "lebih Italia, bahkan dibandingkan Timnas Italia itu sendiri".
Hanya saja, mereka belum sepenuhnya teruji, saat harus adu penalti. Di turnamen mayor, entah di Piala Dunia atau Euro, Inggris punya catatan kurang bagus, tiap kali maju ke babak adu penalti.
Situasi mereka sedikit berbeda dengan La Nazionale, yang pada prosesnya sudah punya pengalaman melakoni babak tos-tosan, saat mengatasi Spanyol di semifinal. Saat bermain di turnamem mayor, mereka kerap beruntung di babak adu lotere ini.
Dari segi pengalaman di Euro, final kali ini akan jadi debut buat Inggris, dan akan jadi yang keempat buat Italia. Seperti diketahui, selain juara di edisi 1968, Italia pernah jadi finalis di edisi 2000 dan 2012.