Muram. Begitulah kesimpulan dari kiprah Timnas Turki di Euro 2020. Setelah sebelumnya kalah 0-3 dari Italia di laga perdana, Tim Bulan Sabit Bintang kembali kalah dari Wales dengan skor 0-2, Rabu (16/6).
Dalam laga melawan Wales, tim asuhan Senol Gunes bisa saja kembali kebobolan tiga gol, andai eksekusi penalti Gareth Bale masuk. Meski gagal mencetak gol, bintang Timnas Wales itu tetap bersinar, karena mampu membuat sepasang assist.
Meski belum benar-benar masuk kotak, peluang tim semifinalis Euro 2008 untuk lolos sebagai peringkat ketiga terbaik grup cukup berat.
Mereka harus menang besar atas Swiss di laga terakhir, yang dipastikan akan berjalan alot, karena Xherdan Shaqiri dkk juga membidik kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya.
Melihat kiprah mereka di turnamen kali ini, rasanya cukup ironis, khususnya jika melihat kiprah selama kualifikasi. Di kualifikasi, Burak Yilmaz dkk sempat mengalahkan dan menahan imbang Prancis, tim juara Piala Dunia 2018.
Dari segi materi pemain, Timnas Turki sebenarnya punya materi cukup bagus di generasi terkini. Ada beberapa pemain bagus yang cukup dikenal pecinta sepak bola.
Di lini belakang, mereka punya Caglar Soyuncu (Leicester City) dan Merih Demiral (Juventus). Ada juga Ozan Kabak yang bermain di Liverpool pada paruh kedua musim lalu.
Dari segi pengalaman, The Crescent Star memang cukup sering absen di turnamen mayor. Tapi, di tim kali ini mereka punya sosok berpengalaman, baik di atas lapangan maupun di pinggir lapangan.
Di atas lapangan, mereka punya Burak Yilmaz, eks anggota tim semifinalis Euro 2008 asuhan Fatih Terim. Di pinggir lapangan, ada Senol Gunes, pelatih yang membawa Timnas Turki ke semifinal Piala Dunia 2002.
Sekilas, bekal performa selama kualifikasi dan materi pemain yang ada, bisa membuat mereka jadi kuda hitam turnamen. Hal ini setidaknya bisa terlihat dari performa mereka di babak pertama partai pembuka versus Italia.