Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Insiden Christian Eriksen dan Kisah Sebuah Respek

13 Juni 2021   15:39 Diperbarui: 13 Juni 2021   15:39 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen saat Christian Eriksen ditandu keluar lapangan (Al-Jazeera.com)

Respek. Inilah salah satu kata yang kiranya dapat mewakili respon tim dan pihak terkait, dalam insiden yang menimpa Christian Eriksen.

Seperti diketahui, playmaker Timnas Denmark itu mendadak pingsan, saat Tim Dinamit menjamu Finlandia di Kopenhagen, dalam ajang Euro 2020, Sabtu (12/6) waktu setempat.

Karena terjadi di turnamen sekelas Piala Eropa, tentu saja seluruh dunia langsung menyorot kejadian mengejutkan ini.

Sudah ada begitu banyak tulisan, yang pasti membahas soal ini. Jika boleh berfokus pada satu kata, respek menjadi kata yang tepat, untuk merangkum momen ini, dari awal kejadian sampai pertandingan berakhir.

Saat awal kejadian, wasit yang bertugas cepat tanggap dengan menghentikan pertandingan karena alasan darurat. Aksi cepat tanggap ini lalu ditindaklanjuti tim medis yang melakukan pertolongan lanjutan, segera setelah kapten tim Simon Kjaer melakukan pertolongan pertama pada eks pemain Tottenham Hotspur.

Disinilah respek mulai bercerita.

Para pemain Denmark berdiri membentuk pagar betis di sekitar Eriksen dan staf medis selama pertandingan ditangguhkan, dan mengangkat selimut putih untuk menutupnya ketika ia dibawa keluar dari lapangan.

Di sini, sangat terlihat respek rekan setim untuk melindungi Eriksen dari sorotan berlebih, saat kondisinya sedang gawat. Sikap ini juga membuat tim medis leluasa untuk tetap fokus bekerja. Tak ada seorang pun yang merecoki, karena ini memang bukan ranah mereka.

Selain selimut dan pagar betis, ada juga bendera pemberian suporter Finlandia yang ikut digunakan untuk menutupi Eriksen. Untuk sesaat, rivalitas dua negara Skandinavia ditepikan. Seisi stadion kompak mengelukan nama pemain Inter Milan itu saat ia dievakuasi ke rumah sakit.

Tak sampai disitu, Simon Kjaer, bersama Kasper Schmeichel dan Kasper Hjulmand (pelatih Timnas Denmark) berusaha menenangkan istri Eriksen yang terguncang karena kejadian itu. 

Setelahnya, pertandingan lalu dilanjutkan, tak lama setelah mendengar kabar Eriksen siuman, lebih dari satu jam setelah sempat dihentikan wasit.

Hasil akhir pertandingan pada akhirnya memang tak memihak Denmark. Di babak kedua, Joel Pohjanpalo sukses menjebol gawang Kasper Schmeichel, selagi tendangan penalti Pierre-Emile Hojbjerg gagal dikonversi menjadi gol.

Finlandia memang mencetak sejarah, dengan mencatat kemenangan 1-0, di laga pertama mereka sebagai tim debutan Piala Eropa. Tapi, tak ada perayaan berlebihan di sana, karena mereka sungguh menjaga respek pada tim lawan, yang baru saja mengalami musibah.

Hebatnya, sikap respek juga ditunjukkan media, dengan tidak membuat spekulasi liar atau membuat wawancara tak penting yang berpotensi memicu kegaduhan.

Tak ada wawancara kepada tetangga, keluarga, atau rekan setim Eriksen, yang menanyakan soal firasat sebelum kejadian atau sejenisnya. Semua kompak menunggu rilis resmi dari DBU (PSSI-nya Denmark) dan UEFA, selaku penyelenggara turnamen.

Jika melihat level Denmark dan Finlandia sebagai negara maju, respon dan penanganan mereka pada kejadian darurat seperti ini sangatlah wajar.

Tanpa perlu repot-repot menyebut diri sebagai bangsa yang berbudaya, mereka sudah menunjukkan itu langsung, lewat tindakan nyata pada saat genting. Persis seperti kata pepatah "langit tak perlu menjelaskan bahwa dirinya tinggi."

Salut!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun